SuaraJawaTengah.id - Taman Balekambang yang ditutup selama masa pandemi, membuat monyet liar di kawasan tersebut kelaparan dan sering menyambangi pemukiman warga. Lantaran itu, pihak pengelola akan menggandeng Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah untuk menangkap kawanan monyet liar tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balekambang Sumeh mengatakan, selama ini monyet yang ada di Balekambang merupakan monyet liar. Sehingga pihak pengelola tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk makan monyet tersebut.
”Mereka datang dan pergi, sebab mereka monyet liar dan bukan satwa koleksi di Balekambang,”ucap Sumeh saat ditemui di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2020).
Untuk itu, pengelola bersama dengan BKSDA berencana menangkap monyet-monyet ini. Supaya kedepannya tidak mengganggu bagi warga sekitar.
Baca Juga: Wabah Corona, Monyet Juga Kelaparan
”Sayangnya menangkap monyet tidak mudah,”ucapnya.
Sebenarnya, tak hanya sekali kejadian pencurian yang dilakukan para monyet ini. Bahkan, pihak pengelola Balekambang sudah beberapa kali menangkap monyet-monyet ini.
”Monyet ini kan hewan yang cerdas, saat kami menangkap satu monyet yang lain langsung lari. Kalau seperti itu mereka menghilang lama, baru kelihatan tiga bulan kemudian dan mereka sudah membawa anak banyak. Selalu seperti itu,” ucapnya.
Selama ini dari pengamatan pengelola Taman Balekambang, ada dua kelompok monyet yang berkeliaran di sekitar taman. Satu kelompok berada di bagian utara dan satunya di bagian selatan.
”Jumlahnya cukup banyak, sekitar sepuluhan ekor di masing-masing kelompok. Tapi kami tidak bisa tahu detail sebab mereka bukan koleksi satwa Balekambang,” ucapnya.
Baca Juga: Kelaparan di Hutan, Kampus Unnes Diserbu Puluhan Monyet Liar
Monyet-monyet ini sudah berada di Balekambang sekitar sepuluh tahun terakhir. Biasanya mereka diberi makan oleh pengunjung. Namun karena masa pandemi Balekambang ditutup, para monyet ini tidak ada yang memberikan makan.
Berita Terkait
-
BKSDA Maluku Amankan Tanduk Rusa, Pelaku Kabur di Pelabuhan Yos Sudarso
-
Pegadaian Menuju Net Zero Emission: Konservasi Terumbu Karang di Sabang
-
Pemkot Solo Terima Motor Listrik Hasil Konversi dari Kementerian ESDM, Hemat BBM Tahunan Rp 3 Jutaan
-
Sosok Hendro Pramono: Eks Anak Buah Gibran Kini Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Solo
-
Kerjasama dengan UEA, Pemkot Solo Segera Bangun RS Baru Bertaraf Internasional
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Alokasi Anggaran Sampai Rp750 Juta, Jateng Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
-
Jelang Nataru, Polisi Batasi Operasional Truk di Jateng
-
Target 2045: Semarang Bangun Kota Tangguh Bencana dan Berdaya Saing Global
-
Semen Gresik Tebar Kebaikan, Bantu Pedagang Sayur Keliling di Rembang Tingkatkan Penghasilan
-
Ramai-ramai ke Rumah Jokowi, Calon Kepala Daerah Diminta Fokus pada Isu Mendasar dan Prioritas Lokal