SuaraJawaTengah.id - Rekaman video rombongan pesepeda gowes masuk ke sebuah kafe di Semarang, Jawa Tengah tengah viral di media sosial. Tampak dalam video itu sejumlah orang membawa sepeda masuk kafe dan ditegur pelayan.
Berikut ini kronologi lengkap rombongan pesepeda masuk kafe yang viral dan mengaku membawa sepeda Brompton.
Cerita runutan kejadian viral itu diungkapkan oleh salah satu pelayan kafe yang memiliki akun Twitter @Rakaholy.
Dalam cuitan, Kamis (11/6/2020), Rakaholy mengatakan dirinya sendiri yang langsung menegur rombongan orang yang bawa sepeda masuk kafe.
Baca Juga: Kronologi Rombongan Pesepeda Gowes Masuk Kafe, Mengaku Bawa Sepeda Brompton
"Pertama mereka masuk, bilang ada 10 orang, salah satu pekerja bilang 'bisa kak, tapi dipisah mejanya karena kita mematuhi protokol pemerintah soal jarak meja dan batasan orang," tutur Rakaholy.
Saat para pekerja kafe sedang sibuk melayani pelanggan lain, rombongan orang ini masuk ke kafe dengan menaiki sepeda lipatnya. Mereka tidak melipat dan menenteng sepedanya saat menuju ke meja.
Melihat banyak sepeda masuk kafe, Rakaholy kaget dan panik. Ia yang sedang meracik pesanan minuman seketika meninggalkan pekerjaannya, buru-buru menegur rombongan itu.
Saat ditegur, salah satu pesepada beralasan kalau sepedanya bisa dilipat. Padahal kafe itu juga sudah menyediakan tempat parkir sepeda.
"Selang beberapa detik dia bicara sambil menuntun sepeda tiba-tiba salah satu pesepeda nyampluk meja untuk asbak dan berceceran, tanpa rasa bersalah dia lewat gitu aja dan melanjutkan nuntunne," ujar Rakaholy.
Baca Juga: Viral Video Para Pesepeda Masuk Kafe Bawa Sepedanya, 'Brompton Lho Mas'
Setelah itu, Rakaholy telepon pemilik kafe dan ia mendapat teguran. Ia sadar dirinya kurang tegas menegur rombongan pesepada ini.
Kemudian Rakaholy keluar lagi dan mendatangi meja salah satu customer yang tadi dia ajak bicara.
"Permisi pak, mohon maaf sebelumnya, saya minta tolong untuk sepedanya dipindah karena kita sudah ada lahan parkir sendiri. Saya sudah mendapat teguran dari atasan dan juga customer (lain) mengenai kenyamanan," kata Rakaholy kepada salah satu pesepeda.
Pesepeda itu malah menjawab, "Mas kalau ini sepeda dipindah atau kenapa-kenapa mas mau tanggung? Ini Brompton lo mas."
Rakaholy dengan sabar kembali meminta pelanggan itu untuk memindahkan sepedanya. Ia mengatakan kafe ini ada tempat parkir sepeda dan CCTV untuk menjamin keamanan.
Lagi-lagi pesepeda itu melawan, "Tapi mas ini aja hotel bintang 5 masuk lo mas, Brompton itu garuda pun masuk lo mas."
Rakaholy kaget dan terdiam mendengar jawaban pesepada itu. Pesepeda lain berkata, "Mas apa gini aja itu sepeda saya lipat saya pindah dipojokan situ saya rapikan, gimana?"
Rakaholy kehilangan akal. Ia lantas meminta kepada rombongan pesepeda untuk melipat sepedanya dengan rapi.
Namun Rakaholy masih merasa bersalah dan tidak tenang. setelah kembali melanjutkan pekerjaannya, Rakaholy kembali menghampiri rombongan pesepeda itu.
"Pak mohon maaf, kalau nanti mau keluar, bisa panggil saya dan saya bukakan pintu samping di outdoor," kata Rakaholy kepada para pesepeda.
Menurut Rakaholy, salah satu pesepeda sempat meminta maaf dan mengakui kesalahan. Rakaholy heran, jika mereka mengaku salah kenapa tetap dilanjutkan.
"Maaf kasarane jowo 'sepedamu lipet larang tapi nek larange pit maraki ngelipet etika dan atitudemu nggo opo ik' (sepeda lipatmu mahal tapi kalau itu jadi melipat etikamu, ya buat apa). Saya cukup resah dan saya cukup mengakui kesalahan saya disini," ujar Rakaholy.
Untuk diketahui, video rombongan pesepeda masuk kafe ini viral setelah diunggah oleh akun Twitter @aik_deathripper.
Para pengendara sepeda itu terlihat memasukkan sepeda mereka satu per satu melewati sebuah ruangan yang penuh dengan pengunjung.
Publik pun geram melihat hal ini karena beberapa oknum bahkan ada yang melewati ruangan sambil menaiki sepeda.
Warganet pun semakin marah karena lampu sepeda ternyata juga belum dimatikan. Padahal, sepeda itu adalah sepeda lipat yang bisa dibawa secara fleksibel.
Berita Terkait
-
Mirip Cappadocia, Begini Kemeriahan Festival Balon Udara di Pekalongan
-
Riau Jadi Provinsi Kedua Tertinggi Terjadi PHK
-
18 Ribu Pekerja di PHK hingga Februari 2025, Ini Provinsi Terbanyak
-
Ancam Tempeleng Wartawan di Semarang, Kapolri Sebut Bukan Ajudannya
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
-
Semen Gresik dan Pemkab Blora Teken Kerjasama Pengelolaan Sampah Kota Melalui Teknologi RDF
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025