Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 22 Juni 2020 | 13:44 WIB
Ilustrasi pesepeda. [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

SuaraJawaTengah.id - Begal pantat teror pesepeda perempuan di sekitar Jalan Sriwijaya Kota Semarang. Pantat pesepeda perempuan itu dirama dan diremas-remas saat mengayuh sepeda.

Salah satu korbannya adalah gadis asal Semarang berinisial LD (24). Dia korban begal pantat. Begal pantat itu bermula saat LD bersama sembilan saudaranya sedang bersepeda.

"Saat itu, saya kan mulai dari rumah saya di Gajah Mada menuju Kota Lama dan Simpang Lima. Ketika perjalanan pulang, saya mendapat perlakuan bejat itu," jelasnya kepada SuaraJawatengah.id, Senin (22/6/2020).

Ketika pelaku begal pantat itu beraksi, LD memang terpisah dengan sembilan saudaranya karena ia memilih tidak istirahat seperti yang lainnya hingga akhirnya pukul 08.00 WIB LD sampai di Jalan Sriwijaya.

Baca Juga: Sejumlah ABG Ramai-ramai Jadi Begal Pantat, Sasar Perempuan saat Ngabuburit

Saat sedang sendirian, ia kaget karena tiba-tiba ada orang yang meraba pantatnya saat ia sedang mengayuh sepeda. Awalnya, ia mengira yang meraba pantatnya adalah saudaranya yang berniat jahil.

"Saya memang sengaja tidak terlalu kencang mengayuh sepedanya, soalnya sembari menunggu saudara-saudara saya tadi. Namun saya kaget tiba-tiba ada yang meraba bokong saya. Tidak hanya mereka tapi juga meremas bokong saya," ucapnya.

Ia kaget, ternyata yang meremas pantatnya bukan saudaranya melainkan seorang pria yang tidak ia kenal. LD ingat betul, pria tersebut menggunakan motor scoopy warna putih dan menggunakan helm bewarna putih.

"Kalau tidak salah, Ciri-ciri orang tersebut berperawakan gendut pendek, mengenakan kaos kuning, celana kolor warna abu-abu dan usianya sekitar 35 tahunan," katanya.

Setelah mengalami aksi pelecehan tersebut, akhirnya LD berhenti di pinggir jalan. Ia menangis karena kaget setelah diteror begal pantat pria bejat tersebut.

Baca Juga: Baharudin Jadi Begal Bokong Mahasiswi Sebelum Temani Anak di Rumah Sakit

Karena bingung mau ngapain, akhirnya ia menghubungi saudaranya untuk segera menyusulnya di tepi Jalan Sriwijaya.

"Saya tidak tahu mau ngapain saat itu. Saya hanya bisa nangis," imbuhnya.

LD kini mengalami trauma berat. Ia sering merasa takut jika keluar rumah. Selain itu, ia juga trauma jika melihat motor scoopy warna putih.

"Saya sekarang kalau melihat motor scoopy suka panik karena trauma," jelasnya.

Bahkan, ketika menjalankan aktifitasnya seperti berangkat atau pulang kerja LD merasa seperti ada yang membuntuti. Bayang-bayang wajah pria bejat itu kerap kali menghantuinya.

"Jika melihat motor scoopy wajah pelaku itu langsung kebayang. Jadi trauma, suka takut," ucapnya.

Menurutnya, pelaku tersebut telah melakukan aksinya bejatnya tidak hanya satu kali saja melainkan sudah berkali-kali. Hal itu terlihat saat setelah pria bejat tersebut meremas pantatnya, pelaku tersebut terlihat santai.

"Setelah meremas pantat saya dia tidak lari atau gimana gitu. Dia santai saja sambil mengendarai motor dengan pelan-pelan," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More