Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 23 Juni 2020 | 13:43 WIB
Situasi SPBU di Jl Bhayangkara Solo gelap sesuai insiden mobil tabrak mesin pompa dan motor, Senin (22/6/2020) malam. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

SuaraJawaTengah.id - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Jalan Bhayangkara, Laweyan, Solo, terbakar, Senin (22/6/2020) malam. SPBU itu milik Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo.

SPBU itu ditabrak mobil Daihatsu Terios berpelat nomor AD 8558 RH. Mobil itu menabrak mesin pompa dan sepeda motor.

Akibatnya, satu mesin pengisian bahan bakar paling ujung di SPBU Bhayangkara Solo rusak berat. Selain itu, tiga orang terluka yang terdiri atas seorang pengawas SPBU, operator mesin pompa, dan pembeli lain.

Kerugian diprediksi mencapai Rp300an juta, belum termasuk biaya pengobatan bagi korban.

Baca Juga: Ikuti Prancis, Jerman akan Wajibkan SPBU Sediakan Pengisi Daya Listrik

Pemilik SPBU di Jl. Bhayangkara yang juga Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengatakan biaya pengobatan bagi pengawas dan operator bisa menyentuh Rp200an juta.

“Bisa sampai setengah miliaran totalnya. Tergantung pengobatan korbannya seperti apa, karena kakinya patah. Saya harap pelaku mau bertanggung jawab karena dia sudah tertangkap kemarin malam,” kata dia, kepada solopos.com, Selasa (23/6/2020) siang.

Purnomo menyebut akibat kejadian tersebut SPBU terpaksa tutup selama dua hari untuk perbaikan. Sementara pompa yang saat ini rusak, untuk sementara tidak digunakan hingga diperbaiki.

Pompa tersebut diperkirakan bisa dioperasikan kembali 15 hari lagi. Padahal, SPBU Bhayangkara Solo menjadi salah satu jujukan di wilayah Solo barat yang ramai pembeli.

“Itu pompa pertalite dan pertamax untuk sepeda motor. Perbaikan cukup lama, paling tidak setengah bulan,” ucapnya.

Baca Juga: Pemotor yang Menampar Petugas SPBU Sudah Minta Maaf, Tetap Dicaci Warganet

Ia mengisahkan kecelakaan yang melibatkan pembeli di SPBU Jl. Bhayangkara Solo juga pernah terjadi pada akhir 2014 lalu.

Load More