Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 06 Juli 2020 | 18:32 WIB
FAR, bocah 15 tahun yang tewas saat latihan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). (Solopos)

SuaraJawaTengah.id - Kematian FAR, ABG yang tewas saat latihan silat PSHT ternyata penuh misteri. FAR ternyata tewas dengan banyak luka lebam.

Hal itu diungkap paman korban, Sutejo, 49. Dia menyebut terdapat luka lecet di bagian mulut dan rahang FAR.

Gigi korban juga tanggal dan ditemukan luka lebam di bagian badan. Selain itu terdapat pendarahan pada bagian mulut.

Keluarga FAR menilai ada kejanggalan atas kematian remaja siswa PSHT Sukoharjo yang disebut hanya terjatuh saat latihan silat. Hal itu mengingat ditemukannya sejumlah luka pada tubuh korban.

Baca Juga: Terungkap Sosok Pembunuh ABG Gatak Ternyata Pelatih Silat PSHT Baru

Karena itulah, keluarga melaporkan kejadian atas kematian FAR ke polisi. Harapannya polisi mengusut dan mengungkap penyebab kematian FAR.

Hanya saja, Ketua PSHT Ranting Gatak, Danu Ardianto mengklaim tak ada pemukulan saat latihan itu.

"Tidak ada pemukulan karena posisinya masih pemansan. Tahu-tahu pingsan tidak sadar lalu dilarikan ke puskesmas," ungkap dia ketika berbincang dengan Solopos.com (Jaringan Suara.com), Senin (6/7/2020).

FAR, yang meninggal saat latihan silat, Sabtu (4/7/2020) malam. Danu Ardianto pun memastikan latihan silat pada Sabtu malam lalu itu merupakan latihan resmi dan terdaftar di ranting. Itu merupakan latihan pertama setelah vakum akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.

"Ya benar [latihan terdaftar dan resmi PSHT]. Pelatihnya memang warga baru tahun 2019 yang lagi aktif-aktifnya ingin melatih biar tambah wawasan," ungkap dia.

Baca Juga: Murid Tak Kuat Tahan Serangan Pelatih Silat PSHT, Kepala Bocor dan Tewas

Sementara para peserta latihan silat merupakan siswa yang sudah lama bergabung. Termasuk remaja asal Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, FAR, 15, yang meninggal saat latihan sebagai siswa PSHT tersebut.

Pada malam kejadian itu, Danu mengatakan ada 20 siswa yang mengikuti latihan silat dengan jumlah pelatih sembilan orang. Pelatih ini semuanya masih berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur.

Meski demikian, ada 10 orang pelatih senior yang mendampingi latihan silat tersebut.

"Saya kebetulan tidak di lokasi saat latihan malam itu. Tapi dari hasil interogasi, siswa ini saat pemanasan pas posisi kuda-kuda jatuh ke depan. Bibirnya sampai jontor," katanya.

Lantaran tak sadarkan diri, remaja siswa PSHT yang kemudian meninggal itu sempat dilarikan ke Puskesmas Gatak, Sukoharjo. Di Puskesmas Gatak, detak jantung FAR melemah hingga diberikan oksigen dan kemudian meninggal dunia.

Load More