SuaraJawaTengah.id - Sosok pelatih silat PSHT yang membunuh FAR, muridnya sendiri ternyata pelatih baru. Pria itu baru 1 tahun melatih sejak 2019.
FAR, yang meninggal saat latihan silat, Sabtu (4/7/2020) malam. Ketua PSHT Ranting Gatak, Danu Ardianto, memastikan latihan silat pada Sabtu malam lalu itu merupakan latihan resmi dan terdaftar di ranting. Itu merupakan latihan pertama setelah vakum akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.
"Ya benar [latihan terdaftar dan resmi PSHT]. Pelatihnya memang warga baru tahun 2019 yang lagi aktif-aktifnya ingin melatih biar tambah wawasan," ungkap dia ketika berbincang dengan Solopos.com (Jaringan Suara.com), Senin (6/7/2020).
Sementara para peserta latihan silat merupakan siswa yang sudah lama bergabung. Termasuk remaja asal Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, FAR, 15, yang meninggal saat latihan sebagai siswa PSHT tersebut.
Pada malam kejadian itu, Danu mengatakan ada 20 siswa yang mengikuti latihan silat dengan jumlah pelatih sembilan orang. Pelatih ini semuanya masih berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur.
Meski demikian, ada 10 orang pelatih senior yang mendampingi latihan silat tersebut.
"Saya kebetulan tidak di lokasi saat latihan malam itu. Tapi dari hasil interogasi, siswa ini saat pemanasan pas posisi kuda-kuda jatuh ke depan. Bibirnya sampai jontor," katanya.
Lantaran tak sadarkan diri, remaja siswa PSHT yang kemudian meninggal itu sempat dilarikan ke Puskesmas Gatak, Sukoharjo. Di Puskesmas Gatak, detak jantung FAR melemah hingga diberikan oksigen dan kemudian meninggal dunia.
Menurut keterangan warga PSHT, FAR meninggal dunia diduga karena kelelahan. Dari informasi yang diterimanya, FAR sebelumnya dalam kondisi puasa sebelum latihan. Remaja itu hanya berbuka puasa juga dengan minum jus.
Baca Juga: Murid Tak Kuat Tahan Serangan Pelatih Silat PSHT, Kepala Bocor dan Tewas
"Seharian siswa itu juga beraktivitas bersepeda. Nah ditambah buka puasa hanya dengan minum jus. Jusnya apa ini yang kami tidak tahu. Jadi mungkin kelelahan lalu pingsan," katanya.
Danu mengatakan biasanya remaja siswa PSHT Sukoharjo yang meninggal saat latihan itu dikenal memiliki stamina yang kuat.
"Orangnya ceges jane. Tapi kami enggak tahu pas itu punya riwayat sakit atau bagaimana," katanya.
Saat disinggung apakah ada pemukulan hingga FAR terjatuh, dia menegaskan tak ada pemukulan.
"Tidak ada pemukulan karena posisinya masih pemansan. Tahu-tahu pingsan tidak sadar lalu dilarikan ke puskesmas."
Sebelumnya, paman korban, Sutejo, 49, menyebut terdapat luka lecet di bagian mulut dan rahang. Gigi korban juga tanggal dan ditemukan luka lebam di bagian badan. Selain itu terdapat pendarahan pada bagian mulut.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Bendera hingga Perampokan: Misteri WNI di Jepang, Apa yang Terjadi?
-
Bikin Resah 'Pribumi', Pemerintah Jepang Bentuk Unit Khusus Tindak Tegas Warga Asing
-
Tusuk 3 Pesilat Saat Dikeroyok, Pengakuan Ojol Viral: Kalau Diam, Saya Mati
-
13 Anggota PSHT Pengeroyok Polisi di Jember Resmi Tersangka, Dua di Antaranya Masih Anak-anak
-
Profil PSHT, Jadi Perbincangan Usai Anggotanya Diduga Keroyok Polisi di Jember
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72