"Saya sudah izin disini ke Pak Tikno. Jadi saya malah dikasih kepercayaan untuk merawat pekarangannya ini. Kalau disuruh pindah ya saya tidak mau, karena sudah tenang di sini. Saya hanya ingin pindah kalau tempat ini mau dibangun atau laku dijual oleh pemiliknya," lanjutnya.
Kondisi Tarso tergolong miris, pasalnya lokasi ia tinggal saat ini, hanya berjarak 2,7 kilometer dari pusat pemerintahan menurut aplikasi google maps. Kisah hidupnya berubah 180 derajat setelah mencuri perhatian dari warganet. Sebelum menjadi perbincangan warganet, ia jarang sekali mendapat bantuan.
"Jadi seminggu lalu ada orang kesini, terus ngobrol-ngobrol sama motret saya, tidak tahu dari mana terus beberapa hari ini jadi banyak yang mengunjungi. Terakhir, hari Senin kemarin, ada sekitar 50 orang kesini entah berasal darimana, tapi ia membawa bantuan sembako," terangnya.
Sebelum pindah ke gubuk ini, Tarso dikenal sebagai tukang becak. Ia pernah mengontrak selama 10 tahun di kelurahan setempat. Namun pemilik kontrakan memutuskan untuk membongkar lokasinya. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk menempati gubuk yang ditinggalinya sekarang.
Baca Juga: Jualan Tak Laku, Pedagang Kerak Telor Menangis Cium Tanah Usai Buka Amplop
"Saya pernah ngontrak 10 tahun tapi dibongkar. Terus pas bantu warga untuk kerja bakti di lokasi ini kok saya merasa betah dan nyaman. Jadi dari situ saya ijin ke Pak Tikno," ujarnya.
Ia hanya berharap lokasi tersebut tidak dijual oleh pemiliknya. Karena ia sudah tidak memiliki sanak saudara lagi. Pernikahannya yang kandas dengan istri pertamanya pada tahun 1979 sampai 2000 tidak dikarunia anak.
"Kalaupun ada tawaran, misalnya untuk masuk ke panti sosial dari pemerintah, saya tetap tidak mau. Lihat nanti saja, semoga pemilik lahan tidak menjual lokasi ini hingga saya meninggal," katanya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Baca Juga: Kisah Sana Hidup di Kandang Kambing, Tak Dapat Bansos karena Tak Punya EKTP
Berita Terkait
-
Ojol Tidak Dapat BBM Bersubsidi
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Belajar dari Konflik Agus Salim, Ini Adab Menerima Bantuan Agar Donatur Juga Ikut Bahagia
-
Penampakan Bansos Gibran dan Anies Dibandingkan, Warganet: Curi Start Kampanye vs Real Bantu
-
Pemerintah Anggap Judi Online Bencana Sosial, Jumlah Pemain Slot RI Tembus 8,8 Juta Orang
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang, Partai Golkar Jateng: Kerja Keras Seluruh Elemen
-
Waspada! Semarang Berpotensi Hadapi Hujan Lebat dan Angin Kencang Selama Sepekan ke Depan
-
Akademisi UIN Walisongo Soroti Praktik Politik Uang dan Lemahnya Peran Bawaslu di Pilkada 2024
-
Misteri Tewasnya Siswa SMK di Semarang: Polisi Bongkar Makam untuk Ungkap Fakta!
-
Hasil Sementara Pilkada Kendal: Tika-Benny Unggul Signifikan, Ajak Rival Bersatu