SuaraJawaTengah.id - Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Etty Retnowati positif corona. Kini Etty dalam kondisi sehat.
Etty positif corona berdasarkan hasil tracing di Balai Kota Solo.
Sementara itu seluruh kontak erat dan dekat dengan Kepala Disdik Solo bakal menjalani uji swab terkait Covid-19.
"Kondisi Bu Etty sehat, termasuk asimtomatik seperti pegawai Humprot [Humas dan Protokol]. Hasil uji swab keluar pada Sabtu-Minggu (2-3/8/2020) kemarin. Datanya masuk Sabtu-Minggu,” jelas Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani seperti dilansir Solopos.com.
Ahyani menegaskan pelayanan di Kantor Disdik sebagian tetap berjalan.
Penutupan sementara hanya berlaku di ruangan kepala dinas, sekretariat, dan sebagian ruangan yang berdekatan dengan ruang kepala Disdik Solo.
“Pelayanan yang lain masih memungkinkan, sehingga tidak ditutup total. Kami juga melakukan desinfeksi ruangan-ruangan tersebut,” beber Ahyani.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo menyebut Kepala Disdik Solo Etty Retnowati menjadi salah satu dari empat orang yang ikut tertular virus SARS CoV-2 hasil tracing Balai Kota.
Selain dia, satu di antaranya adalah pegawai Bagian Humas dan Protokol (Humprot) Setda Solo.
Baca Juga: Tawuran Pondok Melati Bekasi, Geri Sean Tewas karena Balas Dendam
Tracing Balai Kota digelar menyusul kasus konfirmasi positif pada Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo.
Sebanyak 102 orang yang diketahui pernah dengan Wawali Solo berkontak menjalani uji swab pada 7-10 hari lalu. Hasilnya baru keluar sebagian dan empat di antaranya terkonfirmasi positif.
“Empat orang itu, Bu Etty (Kepala Disdik), pegawai Bagian Humprot, dan dua relasi non dinas yang bertamu, domisili Kelurahan Karangasem dan Mojosongo," jelas Ahyani.
Pada bagian lain, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan langkah antisipasi menyusul temuan kasus positif di kompleks perkantoran Pemkot adalah meminta pegawai tersebut menjalani karantina mandiri.
Gedung perkantoran ditutup sementara untuk aktivitas dan dilakukan desinfeksi. Sedangkan terkait bukti kehadiran pegawai, Rudy mengatakan sedang dipertimbangkan.
“Absensi finger print bisa dihilangkan bisa tidak, mencari amannya dulu bagaimana. Mereka kan bisa absen lalu membersihkan tangan pakai alkohol juga bisa. Terpaparnya bisa juga tidak di lingkungan kantor situ, sebenarnya,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik