"Kita paling akan membantu Rp 500 juta. Untuk pengembangan landasan. Sama sisi sebelah sana yang akan digunakan untuk pelatihan. Kalau yang sisi sini paling sih bisa kita lakukan tahun ini," akunya.
Selain untuk pariwisata, nantinya akan ada lokasi yang tidak berjauhan untuk digunakan sebagai tempat pelatihan. Tujuannya tentu untuk menciptakan atlet baru agar nama Banyumas ikut terangkat dalam kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.
"Nanti yang mengelola dari paguyuban atlet-atlet saja mungkin," katanya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Banyumas, Bambang Setiawan menjelaskan, selain untuk Olahraga Dirgantara (Ordirga) Paralayang, nantinya akan dikembangkan juga cabor Gantole.
Baca Juga: Wisata DIY Lesu Saat Pandemi, Promosi Lewat Konten Digital Jadi Alternatif
"Besok Senin kalau memungkinkan, akan ada ujicoba dari atlet Gantole. Potensinya sangat luar biasa, karena tersembunyi tiba-tiba ditemukan ini dan sudah di survey, sangat memungkinkan untuk terbang," katanya.
Selain untuk destinasi wisata baru, Koni merencanakan akan menggelar kejuaraan dari tingkat daerah, nasional maupun internasional. Namun masih ada beberapa fasilitas yang perlu dibenahi agar memenuhi syarat.
"Saat ini jalur untuk elevasi terlalu pendek ya. Begitu akan siap terbang namun tidak jadi agak susah untuk membatalkan. Sehingga ini rencananya kita sudah ijin ke Pak Bupati kemudian Perhutani, akan kita panjangkan lokasi take off sepanjang 37 meter. Terus lebarnya 60 meter. Itu bisa untuk terbang 6 parasut sekaligus," jelasnya.
Atau jika dimungkinkan bisa dilakukan top landing. Terbang dan mendarat di tempat yang sama. Jika saja diperluas dan kemiringan mencapai 15 derajat. Kalau untuk Gantole sendiri membutuhkan jalur persiapan yang lebih panjang.
"Gantole agak spesifik karena dia setengah berlari kemudian terbang. Kalau Paralayang kan tidak, payung mengembang terus berbalik dan terbang," lanjutnya.
Baca Juga: Siapkan Desa Wisata Anggur di Bantul, Komisi B DPRD DIY Lakukan Peninjauan
Ditemukannya lokasi tersebut tak hanya membuat senang para atlet dan jajaran pengurus, warga setempat yang menyaksikan juga turut gembira. Karena ini adalah hal yang asing bagi warga pedesaan yang berjarak 35 km dari pusat perkotaan.
Berita Terkait
-
Main Paralayang, Ekspresi Bocil Ini Jadi Perhatian: Antara Takut dan Pelampiasan
-
Lagi-lagi BC! Ini Kronologi Parasut Paralayang dari Australia Milik Atlet Ditahan Bea Cukai
-
Jazz Gunung Slamet 2024: Perkuat Pertumbuhan UMKM di Wanawisata Baturraden
-
Orang-orang Turun dari Merbabu Butuh 4 Jam, Pria Ini justru Tempuh Waktu 17 Menit Saja, Kok Bisa?
-
Edukasi Para Perangkat Desa, LKPP Gelar Sosialisasi PBJ di Desa di Lingkungan Banyumas
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang
-
Semarang Waspada Hujan dan Banjir Rob Akhir Pekan Ini, Ini Penjelasan BMKG
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang