SuaraJawaTengah.id - Bukan hal baru nasib pejuang era kemerdekaan RI hidup susah dan memprihatinkan. Semisal Ngadimin Citro Wiyono yang kini usianya 87 tahun.
Dia sering disapa Mbah Min. Kini Mbah Min hidup miskin dengan menjadi pedagang asongan atau bakul dolanan di Solo. Dia menjual aneka mainan anak di pinggir jalan.
Masa muda Mbah Min dihabiskan dengan berjuang dan menjadi mata-mata mengamati pergerakan tentara Belanda pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948.
Rumah Mbah Min di Kaplingan RT 004/RW020, Jebres, Solo.
Baca Juga: Sambut HUT RI Ke-75, Serbu Promo 17 Agustus di 4 Destinasi Wisata Ini
Dia berjualan di sana sejak pagi hingga malam. Mbah Min bisa membawa pulang uang Rp20.000, jika beruntung. Seringnya, tak membawa uang sama sekali.
Sebelumnya dia menjadi penarik becak. Namun, sejak empat hingga lima tahun terakhir dia beralih berjualan mainan.
Salah seorang pedagang di sekitar kampus UNS Solo, Purnomo, mengaku mengetahui Mbah Min si bakul dolanan yang merupakan seorang pejuang kemerdekaan.
Purnomo menyebut Mbah Min sejak dulu bekerja serabutan sampai akhirnya berjualan mainan. Meski usianya tak lagi muda, semangat Mbah Min tak pernah pudar layaknya anak muda.
"Sebelumnya sudah tahu Mbah Sempong pejuang. Dulu juga kerja serabutan akhirnya semakin tua, semakin tua jualan mainan, kalau semangatnya enggak kalah dengan yang muda-muda. Dia semangatnya bagus, di event manapun dia ikut. Jualannya sampai malam kadang jam 22.00 kadang jam 23.00, enggak pernah mengeluh," tutur Purnomo seperti dilansir Solopos.com.
Baca Juga: Teks Proklamasi Asli Tulisan Soekarno Akan Dipamerkan di Istana 17 Agustus
Mbah Min si bakul dolanan di Solo ini sebenarnya diminta keluarganya tinggal di rumah saja. Apalagi pendapatannya menurun selama pandemi Covid-19. Namun, dia mengaku tidak kerasan jika hanya berdiam diri di rumah tanpa bekerja.
Di tengah perjuangannya menyambung hidup sebagai bakul dolanan di Solo, Mbah Min berharap mendapat pengakuan sebagai veteran.
Bukan soal uang yang dia cari dari penghargaan itu, tapi pengakuan tentang perjuangannya di masa lalu.
"Kemauan saya terhadap pemerintah, akuilah saya sebagai pejuang, yang kedua veteran ada honor sedikit atau banyak, tapi bukan itu tujuan saya. Akui saja saya sudah senang, dan perjuangan saya tidak sia-sia. Saya itu kalau cerita masa lalu air mata netes, sampai sekarang belum mendapat penghargaan," kata Mbah Min.
Dulu, Mbah Min adalah pejuang telik sandi bagi tentara Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan pada masa Agresi Militer ke II. Dia bertugas mengawasi pergerakan Belanda di kawasan Panasan, Boyolali.
"Ceritanya kampung di sekitar Panasan Boyolali, dulu belum ada Lanud Adisumarmo, tapi lapangan terbang Panasan. Pada tahun 1948 Belanda kembali menjajah Indonesia, Belanda yang di Solo berpusat di lapangan terbang. Di sana tank-tank Belanda banyak, pesawat juga banyak dan gudang senjata. Tugas saya menjadi pengawas musuh, atau mata-mata," tutur Mbah Min.
Kala itu, Mbah Min yang kini bekerja sebagai bakul dolanan di Solo baru berusia 16 tahun. Kehidupan masa kecilnya terasa getir lantaran orang tua dan semua tetangganya tewas lantaran desanya diserbu tentara Belanda.
Sejak saat itu dia bertekad membalas dendam kematian keluarganya. Dia kemudian diminta salah satu komandan tentara menjadi mata-mata dan langsung menyanggupinya.
Berita Terkait
-
Viral! Oknum Provos KSOP Kendari Tendang Dagangan Ibu Pengasong yang Sudah 15 Tahun Cari Nafkah di Pelabuhan
-
SMA Negeri 1 Purwakarta Rayakan Tujuh Belasan dengan Tema 'Atmasa Jawara'
-
Pantas Lancar Saat Dadakan Jadi Petugas Upacara, Kunto Aji Ternyata Langganan Jadi Petugas di Sekolah
-
Cerita Kunto Aji Jadi Petugas Upacara 17 Agustus di Semarang
-
Saleh Husin: Ternyata Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus Tidak Mudah
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
Terkini
-
Kasus Pelajar Tertembak di Semarang, Ketua IPW: Berawal Tawuran Dua Geng Motor
-
Tragedi Simongan: Siswa SMK Tewas Terkena Peluru Nyasar Saat Polisi Lerai Tawuran?
-
Misteri Kematian Siswa SMK di Semarang: Diduga Ada Luka Tembak, 2 Saksi Menghilang
-
Kalahkan Persik, PSIS Semarang Diguyur Bonus 200 Juta!
-
Menteri Perdagangan dan Dirut Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU Sleman yang Disegel