SuaraJawaTengah.id - Proses penangkapan dua tersangka kasus perusakan dan penganiayaan di Kawasan Mertodranan, yang dilakukan aparat kepolisian di Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten ternyata sempat membuat warga sekitar geger.
Pasalnya, penangkapan tersebut dilakukan banyak polisi yang berjaga di kawasan Dukuh Poloharjo pada Rabu (19/8/2020) malam. Sehingga warga mengira terjadi penggerebekan terduga teroris.
Dari informasi yang didapat, penangkapan terhadap kedua tersangka berinisial S alias J dan AN alias H dilakukan di salah satu kamar indekos sekira pukul 22.00 WIB.
Penjaga indekos, Tono (50) mengaku, saat kejadian tersebut sedang makan malam di rumah.
"Saat itu, saya di rumah sedang makan. Tahu-tahu pintu rumah saya didodoki [diketuk] tetangga. Katanya di indekos ada polisi," katanya seperti dilansir Solopos.com-jaringan Suara.com pada Kamis (20/8/2020).
Dia mengemukakan, kedua tersangka yang ditangkap tersebut baru tiga malam menghuni kamar indekos, terhitung sejak Minggu (16/8/2020) sore. Menurut Tono, perawakan penyewa di kamar indekosnya tersebut berpenampilan bersih.
"Namun, wajahnya sangar-sangar. Ada yang pendiam ada juga berbadan tinggi dan besar serta sumeh banget," katanya.
Tono menceritakan, polisi yang datang saat itu, tidak mengenakan seragam. Dikatakan Tono, ada sekitar tiga orang yang ditangkap polisi.
Kabur
Baca Juga: Sosok BD, Otak Penyerangan Habib Assegaf di Mertodranan Solo
Sementara, satu orang lainnya yang sebelumnya berada di kamar indekos sempat kabur. Namun, Tono tak mengetahu pasti orang yang kabur tersebut tertangkap polisi atau tidak.
Tak hanya itu, dia menjelaskan penggerebekan tersebut memancing perhatian warga karena jumlah polisinya yang banyak.
Bahkan, awalnya warga mengira penggerebakan itu berkaitan dengan penangkapan terduga teroris. Agar tak menimbulkan pertanyaan, Tono pun memberanikan diri menanyakan kasus yang menjerat orang-orang tersebut kepada polisi.
"Saya tanya katanya terkait kasus di Solo (perusakan dan penganiayaan di Mertodranan)," jelas dia.
Lebih lanjut, Tono mengatakan setelah penggerebakan dilakukan, polisi melakukan penggeledahan di kamar indekos yang disewa kelompok orang tersebut.
Selanjutnya, mereka yang tertangkap dan diduga sebagai pelaku kerusuhan di Mertodranan lantas dibawa polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72