SuaraJawaTengah.id - Ibu korban pembunuhan Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertugas di Papua, Henry Jovinsky, tak hentinya meneteskan air mata saat menerima kunjungan Komisioner KPU RI, Ilham Saputra yang datang bersama rombongan dari KPU Banyumas.
Kedatangan Ilham bermaksud menyerahkan santunan senilai Rp 262.239.542 ribu hasil dari donasi KPU Se-Indonesia.
Menurut Ilham, santunan tersebut adalah bentuk rasa duka cita KPU se Indonesia yang telah kehilangan pahlawan demokrasi dalam bertugas.
"Kami menyampaikan tali asih, kepada keluarga Henry Jovinsky, yang merupakan dari donasi teman-teman KPU se Indonesia. Jadi kami buka dompet, alhamdulillah terkumpul sekitar Rp 262 juta sekian," katanya usai menyerahkan bantuan di kediaman orangtuanya di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jumat (21/8/2020) siang.
Agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya telah berkoordinasi kepada pihak kepolisian meminta pengamanan untuk melindungi para petugas yang sedang bekerja. Terutama yang saat ini sedang menjalankan Pilkada.
"Tentu seperti kita tahu, tahapan Pilkada akan sedikit meningkatkan ekskalasi politik. Dan juga terkait keamanan bagi seluruh aparat kami, KPU terutama dalam menjalankan tugas. Kami menjalankan tugas karena amanat Undang-undang dan tugas negara. Oleh karenanya maka sudah menjadi kewajiban bagi pihak keamanan untuk mengawal kami," jelasnya.
Ia meminta kepada staf KPU yang sedang bertugas di seluruh Indonesia untuk lebih waspada setelah adanya kejadian tersebut.
Karena pihak kepolisian telah melaksanakan tugasnya secara maksimal. KPU sendiri tidak memandang apapun zona yang masuk kategori aman maupun rawan.
"Apapun itu, mau itu zon hijau atau zona merah, tentu saja tetap harus ada (perlindungan). Walaupun zona hijau, tiba-tiba ekskalasi meningkat, kita tidak pernah tahu. Oleh karenanya, seluruh aparat kami harus dilindungi oleh pihak keamanan," ujarnya.
Baca Juga: Staf KPU Yahukimo Tewas Dibunuh, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh
Pihak KPU RI menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Ia mewakili KPU berharap pelaku dihukum yang seberat-beratnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai Undang-undang yang berlaku.
"Agar kemudian tidak ada lagi, siapapun, pihak manapun yang melakukan tindak kekerasan dan kriminalitas terhadap aparat kami di lapangan," terangnya.
Sementara itu, Vivin Monika (53) ibunda staf KPU yang dibunuh di Papua, Henry Jovinsky, mengucapkan terimakasih dengan adanya perhatian lebih dari pihak KPU.
Namun, ia sedikit menyesalkan anaknya tidak dibekali kemampuan lapangan.
"Cuma yang saya sesalkan memang, Mas Henry kurang dibreafing terkait ketidakamannya ada di sana. Harusnya kan ada pengawalan, jangan keluar karena keadaan di sana kan seperti itu," katanya.
Selama bertugas hampir dua tahun ini menurutnya, Henry dikenal sangat polos. Hampir tidak memiliki prasangka apapun. Oleh sebab itu, kematian Henry yang mendadak karena dibunuh membuatnya sangat terpukul.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan