Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 19:41 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. (ANTARA)

SuaraJawaTengah.id - Misteri kematian seorang pemuda yang terkapar di Jalan Bringin Raya, Ngaliyan, Kota Semarang pada 27 Juni 2020 mulai terungkap, setelah polisi memeriksa CCTV sebuah minimarket yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. 

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang Iptu Reza Arif Hadapi mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV korban ada enam pelaku yang melakukan aksi pengeroyokan

"Saat ini enam pelaku itu masih dalam pengejaran," jelasnya di lokasi kejadian, Jumat (21/8/2020). 

Kejadian bermula ketika korban dikeroyok di sebuah studio tato oleh sejumlah pemuda yang berada di lokasi tersebut. Setelah itu, korban lari ke sebuah minimarket yang lokasinya tak jauh dari lokasi pertama. 

Baca Juga: Wartawan Mamuju Tengah Dibunuh, Sekujur Badan Bersimbah Darah Penuh Tusukan

"Di minimarket tersebut korban mengalami pemukulan," ucapnya. 

Rekaman CCTV yang diperoleh Reza, korban sempat dipukul oleh seorang pelaku di depan minimarket hingga tersungkur. Karena mengalami beberapa luka, akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit. 

Namun, sesampainya di rumah sakit, korban menghembuskan nafas terakhir. Berdasarkan hasil autopsi korban mengalami luka tusuk di perut dan beberapa luka di bagian kepala. 

"Korban mengalami luka tusuk di bagian perut dan beberapa luka pukul di kepala hingga akhirnya korban meninggal," ucapnya. 

Menurut Reza, pelaku pengeroyokan diduga tergabung dalam kelompok geng perompak original. Beberapa bukti masi ia kumpulkan itu melengkapi barang bukti dari aksi pengeroyokan yang memakan satu korban itu. 

Baca Juga: Malam 1 Suro, Ratusan Warga Semarang Pesta Tumpeng di Gunung Mistis

"Saat ini masih dalam proses pengejaran semua pelaku," katanya.

Load More