SuaraJawaTengah.id - Untuk mengusir rasa bosan saat belajar dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah berlangsung selama 5 bulan, anak-anak di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas membuat mainan tradisional wayang klaras.
Wayang tersebut berbahan dasar kain perca dan daun pohon pisang kering yang didapat di sekitar rumah warga.
Pembuat Wayang Klaras, Nini Tarsih (64), mengatakan kegiatan tersebut sebenarnya kerap dilakukan jika anak-anak libur sekolah.
Namun karena dirinya merasa kasihan dengan metode pembelajaran saat ini, ia mengajak sekitar sepuluh anak untuk membuat wayang di kediamannya.
"Ini wayang klaras terbuat dari daun pisang. Terus ini kan anak-anak lagi liburan jenuh, jadi saya latih membuat wayang klaras," kata Nini Tarsih warga desa setempat yang sehari-hari dikenal sebagai perajin bambu, Rabu (26/8/2020).
Mainan wayang klaras ini terhitung hemat. Karena tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
Namun memang butuh ketekunan dan ketelitian dalam proses pembuatan.
Tak heran, ada beberapa anak kesulitan dan meminta bantuan saat mengikat daun yang dibungkus dengan kain.
"Modalnya hanya niat saja. Tadi kita cari bersama daun pisang keringnya sebelum buat. Terus kainnya saya minta ke tetangga yang penjahit. Ya alhamdulilah anak-anak pada seneng," jelasnya.
Baca Juga: Terus Bertambah, Anggota DPRD Banyumas Positif Covid-19 Jadi 5 Orang
Dalam pembuatan satu wayang klaras tersebut, dibutuhkan waktu selama 2 sampai 3 jam.
Tergantung karakter yang dibuat masing-masing anak. Namun jika dirinya yang membuat hanya membutuhkan waktu satu jam saja.
"Setelah jadi, terus cara mainnya ya bercerita saja, kaya mendongeng gitu. Tadi saya bawakan cerita tentang kemerdekaan dan covid-19. Tidak ada patokan khusus. Kaya bercerita sehari-hari tapi dengan media wayang klaras," ujarnya.
Selama ini menurut Nini Tarsih, keseharian anak hanya di rumah saja. Belajar menggunakan gawai, atau menonton televisi.
Tidak ada aktifitas yang mengasah kemampuan motorik anak agar lebih kreatif.
"Anak-anak hanya di rumah saja, aktifitasnya terbatas karena Covid-19. Jadi saya panggil kesini tapi tetap wajib pakai masker," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Banyumas Punya 90.000 UMKM Raksasa: Inilah Rahasia Sukses Mereka yang Kini Siap Go Global!
-
Telkom Hadirkan Fasilitas Air Bersih bagi Masyarakat Adat Bonokeling di Banyumas
-
Ketimpangan Akses Sastra Jadi Sorotan, BIL Fest Hadir sebagai Ruang Literasi Inklusif di Banyumas
-
Jalan Panjang Banyumas Bangkit dari Tumpukan Sampah, Kini Justru Hemat Anggaran
-
Penuh Makna, Tradisi Sedekah Bumi di Dusun Curug Losari Berjalan Meriah dan Khidmat
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara