Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Novian Ardiansyah
Selasa, 01 September 2020 | 14:36 WIB
Ketua Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraJawaTengah.id - Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia menilai DPD PKS Kota Solo tidak etis apabila memungkinkan untuk golput sekaligus abstain dalam Pilwalkot Solo 2020.

Sebagai partai politik, kata Doli, seharusnya PKS dapat mengembangkan demokrasi dan parpol itu sendiri, bukan justru sebaliknya.

"Secara politik, saya kira itu tidak etis. Kemudian juga itu kontraproduktif terhadap pengembangan demokrasi dan juga pengembangan parpol. Jadi aneh justru, itu kan artinya mengerdilkan peran parpol, kalau kita sebuah parpol meminta supaya golput," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Kendati menilai tidak etis, namun secara yuridis tidak ada sanksi yang dapat diberikan atas pilihan golput DPD PKS Kota Solo tersebut.

Baca Juga: DPRD DKI Kembali Berduka, Umi Kulsum dari Fraksi PKS Meninggal Dunia

Hanya saja Doli menyayangkan sikap PKS apabila memang benar-benar golput.

"Harusnya kan bagaimana supaya parpol itu mengajak semaksimal mungkin masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam event event seperti Pilkada ini," kata Doli.

Hingga saat ini, pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa dipastikan bakal maju di Pilkada Solo 2020 sebagai cawali-cawawali dari PDIP.

Load More