Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 03 September 2020 | 14:36 WIB
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Gejala baru COVID-19 yang bernama Happy Hypoxia membuat tiga warga Jawa Tengah meninggal secara mendadak. Gejala Happy Hypoxia memang berbeda dari gejala COVID-19 pada umumnya, gejala tersebut tanpa demam, batuk, flu atau gejala umum layaknya pasien COVID-19 lainnya. 

"Saat ini pasien Happy Hypoxia sudah ada tiga daerah yang kita ketahui diantaranya, Semarang, Solo dan Banyumas," jelasnya Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo kepada kepada Suara.com, Kamis (3/9/2020). 

Menurutnya, gejala Happy Hypoxia sudah ada sejak awal kemunculan COVID-19 namun karena keterbatasan pengetahuan soal COVID-19 gejala Happy Hypoxia baru ramai akhir-akhir ini. 

"Awalnya kan kita tidak mempunyai pengetahuan soal Covid-19 karena itu virus baru. Namun sebenarnya Happy Hypoxia sudah ada sejak awal kemunculan COVID-19," katanya. 

Baca Juga: Paslon Pilkada Positif Covid-19, Begini Kata KPU Rohil

Ia mengatakan, semua rumah sakit yang kematian Covid-19 tinggi dapat dipastikan terdapat Happy Hypoxia.  Hanya saja baru menjadi perhatian semenjak memakan korban di Banyumas. 

"Sudah ada sejak lama, hanya saja baru mendapatkan perhatian," ujarnya. 

Menurutnya, pasien COVID-19 yang mengalami Happy Hypoxia memang tidak menunjukan gejala seperti layaknya gejala COVID-19 yang lain. Namun, pasien tersebut mengalami penurunan kadar oksigen. Hal itulah yang menyebabkankan pasien tersebut sesak nafas dan meninggal. 

"Memang tidak menunjukan gejala, namun mengalami penurunan kadar oksigen. Jadi itu yang menyebabkan paru-parunya rusak," jelasnya. 

Sampai saat ini, pihaknya baru mengumpulkan data pasien Happy Hypoxia dari beberapa rumah sakit yang ada di Jateng. Sampai saat ini terdapat tiga rumah sakit di Semarang, Solo dan Banyumas yang terdaftar. 

Baca Juga: Banyak Perempuan Ogah Punya Anak Saat Pandemi Covid-19, Kenapa?

"Tiga daerah tersebut menyumbang masing-masing tiga rumah sakit yang telah mengirim laporan. Intinya rumah sakit yang kematiannya tinggi pasti ada gejala Happy Hypoxia," katanya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

Load More