SuaraJawaTengah.id - Ditengah pandemi COVID-19, masyarakat pesisir utara Batang nekat menggelar tradisi sedekah laut. Sehingga masyarakat akhirnya melanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Tradisi sedekah laut atau yang dikenal dengan nyadran oleh masyarakat nelayan merupakan tradisi selalu dilakukan oleh masyarakat pesisir laut jawa tersebut.
Ketua Hinpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo mengaku, tradisi sedekah laut kali ini di luar kebiasaan. Disamping lagi pandemi Covid-19, persiapan perencanaan hanya mempunyai waktu 5 hari.
"Terlaksana tradisi nyadran atas desakan masyarakat nelayan, sedianya memang tidak ada kegiatan seremonial. Tapi hanya ritual larung sesaji kepala kerbau ke tengah laut," kata Teguh dilansir dari Ayosemarang.com, Kamis (3/9/2020).
Baca Juga: Tanggapi Ucapan Fachrul Razi, Zara: Good Looking Gimana?
Menurut teguh, Pemerintah daerah sebenarnya meminta tradisi nyadran selamatan masyarakat nelayan untuk ditunda. Sebab tradisi tersebut bisa mengundang banyak masa.
"Pelaksanaan memang sederhana, tapi tetep aja pengunjung membludak, karena selama 6 bulan terakir ini mereka haus akan hiburan," terangnya
Diketahui, tujuan dari sedekah laut yaitu wujud syukur dan agar para nelayan diberi kemudahan menangkap hasil laut. Teguh mengaku, masyarakat nelayan dalam aktivitas mencari ikan di laut selama ini tidak ada kendala, karena ada kemudahan regulasi.
"Kendalanya sekarang hasil tangkapan ikanya banyak tapi pemasaranya yang sulit karena pabrik olahan ikan pada tutup karena pandemi," jelasnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat pesisir Batang Karbukti menambahkan, kegiatan nelayan untuk sedekah laut di bulan Muharam memang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Baca Juga: Cegah Covid-19 di Papua, Mahasiswa UMM Lakukan ECITA (Edukasi Cuci Tangan)
"Karena nyadran itu tradisi turun temurun yang obesensinya wujud rasa syukur maka tetap kita laksanakan secara sederhana dengan doa bersama dan larung sesaji, untuk orkes dangdut dan wayangan kita tiadakan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ungkapan Rasa Syukur Sekaligus Menjaga Silaturahmi lewat Sedekah Laut
-
COVID-19 Tinggi di Negara Tetangga, Komisi IX Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik
-
COVID-19 di Singapura dan Malaysia Naik Drastis, Kemenkes Minta Tetap Terapkan Prokes
-
Menkes Buat Protokol 6M 1S Untuk Hadapi Polusi Udara, Apa Itu?
-
Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Eeng Saptahadi Dilakukan dengan Protokol Kesehatan
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias