Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 September 2020 | 09:15 WIB
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Hari Tanpa Bayangan mulai bisa disaksikan di Indonesia pada mulai Senin (7/9/2020) hingga pertengahan Oktober 2020. Fenomena alam ini juga bisa disaksikan di sejumlah tempat termasuk di Jawa Tengah.

Hari tanpa bayangan terjadi saat kulminasi matahari berada tepat di titik atas titik pengamat (zenith).

Hari pertama Hari Tanpa Bayangan bisa dilihat di Kota Sabang, Aceh pada pukul 11.42.52 WIB. Selanjutnya bisa disaksikan di wilayah Banda Aceh pada Selasa (8/9/2020) pukul 12.37.57 WIB dan Miangas, Sulawesi Utara, pada jam 11.31.17 WITA.

Untuk Pulau Jawa, berikut jadwal Hari Tanpa Bayangan 2020:

Baca Juga: Gubug Serut, Spot Instagramable Baru di Semarang

- Serang 8 Oktober 2020 pukul 11.42.52 WIB

- Jakarta 8 Oktober 2020 pukul 11.40.96 WIB

- Bogor 9 Oktober 2020 pukul 11.40.03 WIB

- Bandung 10 Oktober 2020 pukul 11.36.30 WIB

- Semarang 10 Oktober 2020 pukul 11.25.12 WIB

Baca Juga: Lawan Kotak Kosong, Hendi-Ita akan Kampanye Door To Door

- Surakarta 12 Oktober 2020 pukul 11.23.06 WIB

- Yogyakarta 13 Oktober 2020 pukul 11.24.44 WIB

- Surabaya 11 Oktober 2020 pukul 11.15.41 WIB

-Banyuwangi 14 Oktober 2020 pukul 11.08.33 WIB

-Kepulauan Kangean 10 Oktober 2020 pukul 11.05.37 WIB.

Jadwal lengkap Hari Tanpa Bayangan 2020 bisa dilihat dalam akun Instagram LAPAN di lapan_ri yang bercentang biru. LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menjelaskan, fenomena Hari Tanpa Bayangan berkaitan dengan posisi astronomis Indonesia.

"Ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan," tulis LAPAN dilansir dari Solopos.com

Hari Tanpa Bayangan terjadi dua kali setahun untuk beberapa kota yang terletak di antara Garis Balik Utara dan Selatan. Garis Balik Utara disebut juga Tropic of Cancer dengan posisi 23,4 derajat Lintang Utara. Sedangkan Garis Balik Selatan adalah Tropic of Carpricorn di 23,4 derajat Lintang Selatan.

Wilayah yang berada tepat di Garis Balik Utara dan Selatan hanya satu kali mengalami Hari Tanpa Bayangan dalam setahun. Fenomena ini terjadi saat Solstis Juni pada 21-22 Juni dan Solstis Desember pada 21-22 Desember. Solstis adalah peristiwa pergerakan semu matahari akibat rotasi bumi yang miring.

Selain wilayah yang terletak di antara atau tepat di Garis Balik Utara dan Selatan, matahari tidak berada di posisi zenit ketika tengah hari. Artinya, wilayah tersebut tidak mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan sepanjang tahun.

Load More