SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Sragen berencana mengadakan pengajian yang mengundang sekitar 500 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten tersebut. Hal itu menimbulkan kritikan pedas dari berbagai kalangan.
Tidak itu saja kegiatan tersebut juga menjadi perbincangan warganet. Awalnya kritik dilontarkan setelah sebuah foto berisi undangan mengikuti pengajian yang ditujukan kepada ASN di Pemkab Sragen diunggah di media sosial.
Foto undangan pengajian itu diunggah oleh Dodok Sartono, tokoh masyarakat Sragen di akun Facebook miliknya pada Kamis (10/9/2020) pagi.
Foto undangan berkop surat Pemkab Sragen yang diunggah di Facebook itu diteken oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, tertanggal Selasa (8/9/2020).
Undangan itu ditujukan kepada ASN Pemkab Sragen untuk mengikuti kegiatan pengajian bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Kegiatan digelar dalam rangka menjaga kondusifitas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sragen 2020.
Kegiatan pengajian itu dilaksanakan di Gedung Sasana Manggala Sukowati pada Jumat (11/9/2020) pukul 19.00 WIB.
Dalam postingan itu, Dodok memberikan keterangan, “Katanya corona meledak di Sragen, kok malah ngumpulke massa gini pripun lur menurut sampean?,”
Postingan itu langsung dihujani puluhan komentar warganet. Beberapa di antaranya menyesalkan mengapa kegiatan yang mengundang kerumunan banyak orang itu diselenggarakan di masa pandemi Covid-19.
Sebagian ada yang mendukung karena kegiatan pengajian itu bertujuan mendoakan bagi kebaikan warga Sragen. Sebagian bahkan mengaitkan kegiatan pengajian itu dengan agenda politik.
Baca Juga: Besok, Pemkot Bandung Putuskan PSBB atau AKB Diperketat
“Kampanye terselubung, ah lagu lama itu mister,” tulis akun Edi Abdurrahman Auf.
Melalui postingan itu, Dodok ingin mengingatkan supaya Pemkab Sragen bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan mengambil langkah preventif penyebaran Covid-19.
Jangan sampai Sragen menggelar kegiatan, termasuk pengajian, yang mengundang kerumunan. Apalagi, kata dia, Sragen mulai masuk zona merah persebaran Covid-19.
Dia meminta Pemkab Sragen mengambil pelajaran dari Pemprov DKI Jakarta yang sempat memberi kelonggaran kepada masyarakat, namun akhirnya terjadi ledakan kasus lagi.
“Anak muda dan masyarakat kecil itu kalau dikasih contoh buruk oleh para pemimpin, mudah banget niru-nya dan biasanya lebih parah. Bupati sudah mengeluarkan Perbup berkaitan dengan penanganan corona. Lebih baik diterapkan secara disiplin dan ada langkah kontrol untuk aplikasi di lapangan,” tegas Dodok dilansir dari Solopos.com.
Berita Terkait
-
Identitas Pasien Corona Bunuh Diri Lompat dari Tower Wisma Atlet
-
Gawat, Sudah 300.000 Orang Meninggal karena Covid-19 di Amerika Selatan
-
Waduh! Satu Juta Warga di Aceh Rawan Terpapar Virus Corona
-
Erick Thohir hingga Anies Kampanye Protokol Covid Jelang Pilkada 2020
-
Cerita Nakes yang Tangani Covid-19, Jumpalitan karena Pasien Membeludak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan