SuaraJawaTengah.id - Fenomena pasangan calon (paslon) melawan kotak kosong di enam daerah Jawa Tengah pada Pilkada 2020, baru terjadi tahun ini. Hal itu akan memberikan dampak positif dan negatif bagi pasangan calon.
Peneliti Politik Balairung Network, Cahyo Softyono mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum tau sistematika petahana lawan kotak kosong. Padahal maju menjadi petahana saat pandemi Covid-19 juga berpengaruh karena sosialisasi kepada masyarakat minim dilakukan.
"Banyak masyarakat yang tidak tau soal sistematika petahana lawan kotak kosong. Bisa jadi masyarakat malah tidak nyoblos ke TPS karena menganggap petahan sudah pasti menang. Beda kalau dulu ada banyak kampanye-kampanye kotak kosong sebelum pandemi Covid-19," ujarnya kepada Suara, Selasa (15/9/2020).
Selain itu, Ia juga mempertanyakan kaderisasi partai-partai di Indonesia. Menurutnya, jika ada calon tunggal bearti ada partai yang yang gagal melakukan kaderisasi.
"Artinya, politikus itu hanya turun ke publik ketika ada pemilihan Pilkada saja. Hal itu membuat krisis kaderisasi di partai," ucapnya.
Ia menjelaskan, seharusnya budaya politik harus dibangun komunikasi dengan warga setiap hari. Hal itu penting agar masyarakat mengerti siapa tokoh yang akan diusung partai.
Sampai saat ini, menurutnya masih banyak partai yang aktif berkomunikasi dengan warga ketika mendekati pilkada.
"Kalau ingin dikenal harus bangun komunikasi dengan warga. Jangan hanya saat menjelang pilkada saja. Bangun komunikasi setiap hari," ucapnya.
Menurutnya, jika hanya ada calon tunggal masyarakat tidak akan tau mana kelebihan dan mana kekurangan paslon di saat pilkada. Jika hanya petahana masyarakat tidak bisa memilih.
Baca Juga: 243 Cakada Langgar Protokol, Tak Jaga Jarak hingga Kena Corona saat Daftar
"Kalau hanya petahana yang nyalon kita tidak bisa membuat pilihan. Jadi kita terpaksa menerima apa adanya calon petahana itu," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat mengatakan, lima Paslon petahana yang melawan kotak kosong berasal dari Kota Semarang, Grobogan, Boyolali, Sragen dan Kebumen.
"Jadi di Jateng Paslon yang akan melawan kotak kosong yang bukan berasal dari petahan hanya di daerah Wonosobo," jelasnya.
Yulianto menyebutkan, secara keseluruhan di Jateng sebanyak 21 daerah akan melaksanakan Pilkada. Sementara itu, untuk penyelenggaraan Pilkada mendatang akan dimaksimalkan secara daring.
"Karena ada pandemi kita akan maksimalkan secara daring saja," ucapnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Tag
Berita Terkait
-
Paslon Petahana Lawan Kotak Kosong, Awas! Penyalahgunaan Fasilitas Negara
-
PKS Usulkan Calon Pengganti Andi Mirza Riogi di Barru, Ini Orangnya
-
KPU RI Tolak Pemeriksaan Narkoba Pembanding Andi Mirza Riogi
-
Amankan Pilkada 2020, Polres Bangka Tengah Kerahkan 450 Personel
-
Waduh Sudah Berjuang Keras, Calon Kepala Daerah Ini Nggak Lolos Kesehatan
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Sambut Pergantian Tahun, Indosat Siapkan Jaringan 5G Terluas di Semarang, dan Pacu Ekonomi Digital
-
Semarang Diguyur Hujan Ringan: Waspada Potensi Banjir Rob dan Dampak Ekonomi
-
Desa Sumberagung Grobogan Kini Terang Benderang: BRI Peduli Hadirkan 10 PJU Tenaga Surya
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa