SuaraJawaTengah.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan akan banyak kasus PHK jika kasus Covid-19 di Indonesia belum bisa ditangani secara maksimal. Ditambah soal resesi yang akan dihadapi Indonesia.
Ketua Apindo Jateng, Frans Kongo mengatakan, soal resesi sebenarnya sudah ia perkirakan. Karena Indonesia masuk episentrum Covid-19 membuat negara mitra dagang Indonesia daya belinya juga turun.
"Kondisi ini memang berat, palagi beberapa negara mitra dagang juga banyak yang mengalami resesi," jelas Frans kepada Suara.com, Kamis (24/9/2020).
Menurutnya, jika pemerintah tidak segera mengendalikan Covid-19, Frans pastikan akan banyak perusahaan yang akan jatuh.
Baca Juga: Pandemi Sebabkan Ekonomi Dunia Alami Resesi Terburuk Sejak Perang Dunia II
Ia menghitung, dalam waktu dua bulan jika pandemi Covid-19 belum bisa dikendalikan akan banyak perusahaan yang bangkrut, bahkan bisa gulung tikar.
"Nafas kita sudah ngos-ngosan, kalau selama dua bulan ini pemerintah belum bisa mengendalikan akan banyak perusahaan yang berhenti," ucapnya.
Ia menambahkan, jika pandemi Covid-19 masih tinggi angkanya, maka akan banyak investor yang akan berhenti investasi. Hal itu akan memperburuk situasi di tengah pandemi di Jateng.
"Memang ya manusiawi, jika Covid-19 terus tumbuh, maka akan banyak investor yang berhenti," ujarnya.
Selain itu, pemerintah memberi bantuan untuk dunia usaha, termasuk bantuan terhadap para pekerja yang sudah PHK dan dirumahkan. Sampai saat ini, ia bersyukur sekitar 30 persen perusahaan di Jateng masih bisa ekspor.
Baca Juga: Akibat Corona, Kondisi Ekonomi Terburuk Sejak Perang Dunia ke II
"Meski begitu kalau angka Covid-19 masih tinggi makan akan berdampak juga pada akhirnya. Indonesia juga menjadi episentrun sekarang," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Penjualan Ritel Anjlok! Ramadan dan Lebaran 2025 Tak Semanis Dulu
-
Ancaman Resesi dan PHK Massal Akibat Tarif Donald Trump: Apa Kabar Target Pertumbuhan 8 Persen?
-
Dolar Naik Rp17.000: Ekonomi Tertekan dan Kita Masih Joget-Joget Saja!
-
Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
-
Bursa Saham Indonesia Gelap, IHSG Anjlok 9,19 Persen pada Perdagangan Perdana
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
THR Lebaran 2025 Jadi Mimpi Buruk: Ratusan Pekerja Jateng Gigit Jari, Sritex Terseret!
-
10 April 2025, Saatnya Pemegang Saham Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Mudik Lebaran 2025: Pertamax Jadi Andalan Pemudik, Konsumsi Naik 77 Persen
-
Jawa Tengah Ketiban Durian Runtuh! Gubernur Luthfi Gandeng DPR RI untuk Kucuran Dana Pusat
-
Perajin Mutiara Asal Lombok Go International, Bukti Komitmen BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Atas Karya Lokal