SuaraJawaTengah.id - Bantuan Pemerintah Usaha Mikro (BPUM) Rp2,4 juta banyak ditemukan salah sasaran. Penerima yang tidak mengajukan BPUM juga sering tercatat menerima bantuan tersebut
Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto juga masuk dalam daftar penerima BPUM. Seorang pengusaha dengan aset di atas Rp50 juta pun mendapat bantuan itu.
Hargiyanto yang tinggal di wilayah Cantel, Sragen Kota, membenarkan namanya masuk dalam daftar penerima BPUM.
“Mungkin datanya pas saya masih praktik dulu dan kemudian dianggap terdampak Covid-19. Saya sendiri tidak tahu. Saya malah diminta datang ke BRI. Sepertinya tidak ada verifikasi. Saya enggak mungkin mengajukan. Tahu-tahu dapat,” kata Hargiyanto dilansir dari Solopos.com, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Buruh Tani Perkosa 3 Gadis di Kuburan, Berdalih Doyan Mabuk Bensin
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sragen Tugiyono pun mendengar ada pegawai negeri sipil (PNS) yang juga mendapat BPUM itu.
Namun Tugiyono tak memiliki data tentang berapa PNS yang dapat bantuan BPUM. Dia menyebut ada pula pengusaha resto di Sragen yang juga masuk dalam daftar penerima BPUM.
“Banyak data ASN [aparatur sipil negara] yang masuk dalam daftar penerima BPUM. Mereka juga dapat pesan SMS [short message service] dapat bantuan UMKM. Data usulan UMKM ada dari berbagai usulan, seperti dari dinas dan BRI yang semua diusulkan ke pusat. Penentuan dapat atau tidaknya tergantung pusat. Kami juga heran, data itu darimana dan yang mengusulkan siapa?” ujarnya.
Tugiyono menjelaskan ada tiga lembaga pengusul, yakni BRI, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan pemerintah daerah. Dia mengatakan verifikasi data dari pusat itu sepertinya tidak ada.
Dia mengatakan otoritas ada di pusat dan posisi dinas pun hanya mendapat link untuk pengusulan BPUM. Selain lewat lembaga itu, Tugiyono menyebut ada usulan mandiri juga.
Baca Juga: Lampiaskan Fantasi Seks, Indra Rudapaksa 3 Gadis ABG di Kuburan Cina
“Data usulan mandiri sebanyak 46.219 orang dan usulan dari dinas sebanyak 54.000 orang,” katanya.
Berita Terkait
-
PPN 12% dan Dilema Konsumen Menengah: Antara Bertahan dan Terbebani
-
Guru Gus Miftah Bukan Sosok Sembarangan, Hingga Dapat Julukan Wali
-
Museum Manusia Purba Sangiran, Destinasi Wisata Edukatif yang Diakui UNESCO
-
Siapa Fandi Ahmad? Bintang Timnas Indonesia U-17 Asal Sragen yang Diseret Pemain Kuwait
-
Tragis! Mendadak Roboh usai Dadanya Dipukul, Remaja Tewas saat Latihan Bela Diri di Halaman SD
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
10 Tips Menjaga Semangat Ibadah Setelah Ramadan
-
7 Pabrik Gula Tua di Jawa Tengah: Ada yang Jadi Museum hingga Wisata Instagramable
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar