SuaraJawaTengah.id - Beredar video kerumunan pelamar pekerjaan di sebuah pabrik yang kemudian viral di media sosial selama dua hari ini.
Para pelamar itu diketahui ingin mengadu nasib di PT Combine Will Industrial Indonesia (CWII) yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Dari rekaman video, mereka terlihat berdesak-desakan sembari membawa amplop berwarna cokelat. Beberapa bahkan terjatuh setelah saling dorong.
Lihat video klik DISINI
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Heru Martono saat dikonfirmasi membenarkan perihal kejadian tersebut.
Pihaknya memberi peringatan keras pada pihak perusahaan karena pelanggaran protokol Covid-19.
"Kita beri peringatan dahulu, tidak langsung denda. Kasihan kalau langsung benda," tegas dia, Kamis (24/09/2020).
Heru memaparkan, pada umumnya para pelamar yang bandel. Dirinya meyakini sudah ada upaya mematuhi protokol kesehatan dari pihak perusahaan.
"Nanti saya ke sana, kalau ada yang tidak pakai masker ya saya denda. Tapi ditekankan ke perusahaan agar diatur, jika melanggar agar dibubarkan saja. Diterima kalau tertib," kata dia.
Baca Juga: Pelanggar Protokol Kesehatan di Kudus Capai 4 Ribu Orang
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Afif Ajiputra menambahkan pihak perusahaan sebelumnya tidak memberitahukan adanya rekrutmen tenaga kerja.
Setelah di cek, pihak perusahaan mengeluarkan selebaran membutuhkan tenaga kerja sejumlah 500 orang. Lantas dengan laporan tersebut pihak Disnaker juga segera konfirmasi ke perusahaan dan kordinasi dengan Satgas Covid-19. Pihaknya juga berkomunikasi dengan Satuan Pengawas Ketenagakerjaan (Satwasker).
"Begitu kami mendapat info langsung melacak ke sana," paparnya.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Masaran Agus Winarno mengaku sudah menemui pihak management PT CWII. Pihaknya hadir bersama unsur gugus tugas Covid-19 tingkat kecamatan.
Soal kabar di Medsos, dia membenarkan ada kerumunan. Namun tidak semua foto dan video yang disebar berasal dari PT CWII.
"Tidak semua benar di medsos. Tapi ada yang benar. Kerumunan memang terjadi, tapi sekitar 100-150 orang. Tetapi karena pelamar tidak patuh dan mengabaikan petugas," ujar Agus.
Berita Terkait
-
Cuaca Ekstrem, Kemenkes Siapkan Protokol Kesehatan di Pengungsian
-
Teknologi dan Penerapan Protokol Kesehatan Saat Pandemi Berjalan Beriringan
-
Terungkap, Ini Sebab Pesantren Sulit Terapkan Protokol Kesehatan
-
Menteri Airlangga Dikritik, Bicara Protokol Kesehatan tapi Tak Pakai Masker
-
Seminggu PSBM di Tampan, Sudah 1.160 Warga Terjaring Razia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025