SuaraJawaTengah.id - Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Kota Solo berjalan dengan damai dan tanpa gejolak terjadinya kerusuhan seperti daerah lain. Apa karena Kota asal Presiden Joko Widodo?
Aksi menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja sebenarnya sempat terjadi di depan Balai Kota Solo, Kamis (08/10/2020) sore. Aksi berlangsung damai tanpa ada kerusuhan.
Peserta demonstrasi diikuti sekitar 150-an orang dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PPMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Front Mahasiswa Nasional (FMN) Solo itu diawali dengan long march dari depan Masjid Agung Solo, hingga ahirnya berhenti di Balai Kota Solo.
Penjagaan aparat keamanan di lokasi pun mayoritas hanya sebatas mengatur arus lalu-lintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.
Humas Aksi, Muhammad Faizin membeberkan kunci aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo yang berlangsung kondusif. Padahal, demo di beberapa wilayah akhirnya berujung bentrokan, termasuk di Kartasura, Sukoharjo.
"Sedari awal kita memang setting aksi itu damai. Semuanya kita sudah benar-benar susun agar aksi itu berjalan damai," kata Faizin kepada Suara.com, Jumat (09/10/2020).
"Solidaritas antarmassa aksi. Kalau itu kuat tidak akan terpecah belah berbagai macam gangguan dari luar massa aksi," tambah dia.
Faizin tak menampik aksi unjuk rasa kemarin tidak mengantongi izin dari kepolisian. Namun, pihaknya tetap memberitahukan kepada aparat keamanan jika tetap menggelar aksi, dengan meyakinkan bakal berlangsung kondusif.
"Kita hanya menuntut hak menyuarakan pendapat di muka umum dan itu dilindungi Undang-undang. Kita yakinkan semua berjalan aman," tuturnya.
Baca Juga: Harto Jawab Peristiwa Malari Cara Otoriter, Jokowi Respons Aksi 8 Oktober?
"Kemungkinan adanya provokasi dari pihak luar bisa saja terjadi. Namun semuanya tinggal bahaimana kita memanajemen aksi itu tetap damai dan mengantisipasi adanya provokator dari luar," tukas Faizin.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengapresiasi massa unjuk rasa di depan Balai Kota Solo yang tertib.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen mahasiswa di Kota Solo kemarin. Sama-sama dan bekerjasama menjaga kondusivitas kamtibmas Kota Solo tetap terjaga aman, mantap dan terkendali," tegas Ade Safri.
Mantan Kapolres Karanganyar itu menjelaskan, kunci aksi berjalan kondusif adalah masing-masing pihak, baik massa sebagai yang menyalurkan pendapat di muka umum, maupun Polri sebagai unsur pengamanan saling mengerti dan memahami rule game sesuai tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing.
Massa selain tahu apa yang menjadi hak-nya dalam menyampaikan pendapat di muka umum, juga wajib mengerti bahwa mereka juga mempunyai kewajiban yang harus juga dilaksanakan selama unjuk rassa.
"Tahu apa-apa yang dilarang dan itu harus tegak lurus dipatuhi. Hak dan kewajiban harus berjalan seiring dan beriringan," papar dia.
Berita Terkait
-
Tolak UU Cipta Kerja, Aliansi Bantul Bergerak Aksi Damai di DPRD Bantul
-
6 Spanduk Unik Demo, Kancut Dinar Candy hingga Butuh Anya Geraldine
-
IDI: Ada Risiko Lonjakan Kasus Covid-19 dari Klaster Demo
-
Dari Gubernur Hingga Bupati, Ini Kepala Daerah yang Menolak Omnibus Law
-
Harto Jawab Peristiwa Malari Cara Otoriter, Jokowi Respons Aksi 8 Oktober?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025