
"Kemarin-kemarin susah makannya, Alhamdulillah ada yang membantu memberikan obat herbal. Berangsur kondisi Neiha ada kemajuan. Auranya sudah ceria kembali, dan kini nafsu makannya perlahan mulai kembali. Dan mulai ada peningkatan berat badan. Hanya saja memang untuk perawatan dan pengobatan ini butuh dana yang cukup banyak," jelas Sukasno yang berprofesi sebagai driver ojek online ini.
Dengan penghasilannya yang tidak menentu, membuat Sukasno sadar belum bisa mengupayakan yang terbaik bagi anaknya. Pasalnya dalam seminggu ia terkadang hanya bisa menghasilkan sekitar Rp200 Ribu.
Sementara istrinya, Tulas hanya bisa mengurus rumah dan juga bayi mereka, serta merawat Neiha yang masih sakit. Sedangkan untuk pengobatan herbalnya, sebulan bisa menghabiskan sekitar Rp1-2 Juta.
"Kemarin kami juga dapat informasi dari donatur, kalau ada dokter di Tuban yang bisa membantu pengobatan Neiha. Alhamdulillah, untuk pengobatan pertama nanti mau digratiskan biayanya. Hanya saja untuk ke Tuban, butuh modal transportasi yang cukup banyak. Sehingga kami juga bingung, karena untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami terkadang kekurangan," jelasnya.
Baca Juga: Umi Pipik Akui 90% Sehat, Apakah Kanker Kelenjar Getah Bening Bisa Kumat?
Selama ini pihaknya memang sudah dibantu pembinaan pengobatan media dengan program BPJS Kesehatan. Meski begitu untuk operasional dan perawatan di rumah, pihaknya masih membutuhkan tambahan biaya.
Oleh karenanya pihak keluarga berharap pihak terkait bisa membantu Neiha berjuang mengobati penyakitnya. Terlebih Neiha pun kini semakin termotivasi untuk sembuh dan segera ingin bermain dengan teman-temannya.
"Atas kebaikan pihak kelurahan dan sekolah kami diberikan izin untuk menghuni rumah dinas ini karena kami belum memiliki tempat tinggal. Meski sederhana tetapi sangat bermanfaat untuk tempat berteduh kami, dan untuk merawat Neiha. Semangat Neiha untuk berobat sangat luar biasa. Alhamdulillah hingga kini Neiha masih diberikan kekuatan, dan semoga segera diberikan kesembuhan," ujarnya.
Sementara Guru SDN 1 Kesepuhan, Murtadho Makmur mengatakan, Keluarga Naeha Salwa Sihab tinggal di rumah dinas SDN Kesepuhan 1 atas usulan dari Kepala Kelurahan.
"Sebelumnya Pak Lurah menghubungi pihak sekolahan untuk minta izin rumah dinas yang terpakai supaya digunakan sementara oleh keluarga Naeha Salwa Sihab," katanya.
Baca Juga: Mengenal Tumor Kelenjar Getah Bening yang Dialami Umi Pipik, dan Obatnya
Pihak sekolah pun mengupayakan agar tidak bermasalah dengan guru- guru yang berhak menempati. Kepala Sekolah meminta surat izin kepada Dinas Pendidikan.
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Kanker Serviks Sekarang, Peluang Sembuh Lebih Besar
-
Benjolan di Payudara Tak Selalu Kanker! Dokter Ungkap Fakta Penting yang Wajib Diketahui Wanita
-
Melahirkan Normal Tingkatkan Risiko Kanker Serviks? Dokter Ungkap Fakta Penting HPV
-
Kasus Kanker Payudara Terus Meningkat, Deteksi Dini Jadi Kunci Pencegahan
-
Stop Konsumsi Berlebihan! Ini 6 Makanan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Tanpa Disadari
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- Rekomendasi Mobil Suzuki Bekas Rp100 Jutaan: Ini Pilihan Terbaik dengan Spesifikasi dan Pajak Ringan
- Kapan Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025? Cek Jadwal dan Syaratnya
- Pemprov Kalbar Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Ini Syarat dan Ketentuannya
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Meroket Jadi Rp1.986.000/Gram Hari Ini
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Kulit Berminyak, Aman Tak Menyumbat Pori-pori
-
Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen, Pengacara Ini Batal Ikut Gugat Ijazah Jokowi
-
Penggugat Ijazah Palsu Jokowi Tunjuk Guru Besar UNS Jadi Mediator
-
Sri Mulyani Bocorkan 5 Kesepakatan RI-AS Untuk Batalkan Tarif Trump
Terkini
-
Menjaga Nafas Alam: Gunung Slamet Diusulkan Jadi Taman Nasional Demi Ketahanan Air dan Pangan
-
Ramalan Weton Jumat Pahing dalam Primbon Jawa
-
Link Saldo DANA Kaget Hari Ini: Tambahan Cuan Digital Buat Beli Ngopi dan Top Up Game!
-
Cerita Horor Radio Semarang: Dari Wanita Pucat hingga Suara Misterius
-
Dorong Inklusivitas, Sebanyak 1,2 Juta AgenBRILink Jangkau 88% Wilayah Indonesia