SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah dan lapisan masyarakat di daerah itu selalu mengedepankan nilai gotong royong dalam menghadapi ancaman bencana alam yang datang.
"Prinsipnya adalah nilai gotong royong yang disampaikan sehingga kita bisa saling memahami apa yang terjadi," kata dia dilansir Antara, Sabtu (17/10/2020).
Adanya sikap gotong royong yang diterapkan warga serta relasi pemerintahan yang cukup baik dengan BNPB, BMKG dan instansi lainnya membuat masyarakat yakin bisa menghadapi apabila terjadi bencana.
"Itu yang membuat semangat masyarakat tumbuh dan yakin akan dibantu dan mereka juga saling bantu," kata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Jepang Berencana Buang Air Radioaktif Nuklir Fukushima ke Laut
Khusus di daerah itu, setidaknya terdapat lima gunung api aktif. Kemudian Provinsi Jawa Tengah tersebut juga dilintasi beberapa sesar aktif. Pada sisi selatan juga terdapat zona megathrust Jawa dengan segmen Jawa Tengah.
Kondisi tersebut menyebabkan wilayah kabupaten dan kota di Jawa Tengah berada dalam risiko bencana. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) pada 2018, provinsi itu memiliki indeks risiko 146,47 (tinggi) atau berada pada urutan ke-17 secara nasional.
Untuk menghadapi ancaman risiko bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan kerja sama dan koordinasi yang kuat bersama pihak-pihak terkait, mulai dari bupati, wali kota, BPBD, BMKG, Palang Merah Indonesia dan sebagainya.
Bahkan, saat ini pemerintah setempat juga telah mendorong lahirnya desa tangguh bencana yang bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi.
"Kami juga mulai mengajak ibu-ibu hingga anak-anak agar peduli dan bisa paham serta dapat bersikap maupun bertindak bila terjadi bencana," ujarnya.
Baca Juga: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Survei Elektabilitas, Ridwan Kamil?
Adanya sejumlah upaya dan sikap gotong royong yang dilakukan tersebut membawa hal positif dimana indeks risiko bencana di provinsi itu semakin turun sejak 2015 hingga 2018. Tercatat pada 2015 indeks risiko bencana Jawa Tengah yaitu 157,73, kemudian pada 2016 turun menjadi 150,92, selanjutnya 2017 sebesar 149,16 dan 2018 berada pada angka 146,47. [Antara]
Berita Terkait
-
Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
-
Kaesang Sebut Jateng Merah PSI, Lebih Berkuasa Siapa Dibanding PDIP?
-
Anggap Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Bisa Bikin Jateng Lebih Baik, Kaesang: Cabut Kartu Tani yang Tak Tepat Sasaran
-
Kunci Akun Medsos, Vanessa Nabila Risih Dihujat Netizen: Tidak Punya Hati
-
Viral Dinsos Bogor 'Berlibur' ke Bali, Tinggalkan Warga Hadapi Bencana Alam?
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!