SuaraJawaTengah.id - Proses digitalisasi aksara Jawa melalui Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) sudah mencapai 80 persen. Sehingga, nantinya aksara daerah itu bisa digunakan sebagai nama domain internet.
Ketua Pengelola Domain Internet Indonesia (PANDI), Yudho Giri Sucahyo mengatakan, Dengan program “Merajut Nusantara: Melalui Digitalisasi Aksara” yang dijalankan PANDI, akan menjadikan seluruh aksara daerah di Indonesia yang masih bisa terlacak jejaknya untuk dijadikan alternatif nama domain internet atau dalam istilah spesifiknya adalah IDN - ccTLD (Internationalized Domain Name - country code Top Level Domain).
“Dalam balasan yang kami terima dari ICANN, saat ini progres digitalisasi aksara Jawa sudah mencapai 80 persen, dan masuk dalam tahap peninjauan stabilitas DNS (Domain Name System) yang kita punya,” katanya dilansir dari ANTARA, Senin (19/10/2020).
Untuk IDN - ccTLD aksara Jawa, Yudho memprediksi bahwa prosesnya akan rampung pada akhir tahun ini, dan berencana menggelar selebrasi yang akan diselenggarakan di Keraton, Yogyakarta.
“Jika tidak ada hambatan, semoga aksara Jawa sudah menjadi salah satu alternatif ccTLD pada Desember ini, dan kami bekerja sama dengan pihak keraton untuk menggelar acara selebrasi terkait hal ini.”
Dalam rangka meningkatkan literasi aksara daerah, saat ini PANDI bersama pegiat aksara Jawa dan Sunda sudah menggelar lomba pembuatan website dengan konten aksara daerah tersebut, adapun pemenangnya akan diumumkan akhir tahun.
“Selain Jawa dan Sunda, minggu depan menyusul lomba pembuatan website dengan konten aksara Bali, sebuah kerja sama antara PANDI dan FIB Universitas Udayana. Kemudian pada bulan depan akan dimulai lomba aksara Lontara, sebuah kerja sama antara PANDI dan Yayasan Lontara Nusantara,” katanya.
Yudho menambahkan bahwa upaya digitalisasi aksara daerah lainnya akan segera menyusul untuk didaftarkan.
“Ada sekitar 2 atau 3 aksara yang akan didaftarkan, yaitu Sunda, Lontara menyusul Bali, disusul aksara Rejang, Pegon, Kawi dan lainnya pada tahun-tahun berikutnya.”
Baca Juga: Batal Lawan Bosnia-Herzegovina, Timnas Indonesia U-19 Hadapi Hajduk Split
PANDI juga bersyukur karena programnya itu didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika juga Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Upaya digitalisasi aksara daerah di Indonesia yang merupakan warisan leluhur bangsa tidak luput dari peran PANDI yang secara aktif bersama pegiat aksara daerah mengawal proses digitalisasi aksara-aksara daerah hingga sampai pada saat ini.
Berita Terkait
-
Cetak Sejarah Baru, RRQ Hoshi Tiga Kali Angkat Piala MPL Indonesia
-
Antar RRQ Juarai MPL Indonesia Season 6, Albert Raih Gelar MVP
-
Witan dan Elkan akan Balik ke Klub Masing-masing, Ini Harapan Shin Tae-yong
-
Ada Kasus Positif COVID-19, Alasan Laga Timnas U-19 vs Bosnia Batal Digelar
-
ERD 2020, Ajak Ilmuwan Indonesia Berkolaborasi dengan Peneliti di Eropa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025