Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 14:37 WIB
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraJawaTengah.id - Penularan virus Corona di Jawa Tengah terjadi dibeberapa kelompok. Ada beberapa klaster menjadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19.

Dilansir dari Solopos.com, Satgas Covid-19 Jawa Tengah, mencatat hingga 15 Oktober 2020 ada tujuh klaster penularan Covid-19 yang cukup menonjol di Jateng.

Dari tujuh klaster itu, klaster pondok pesantren atau ponpes paling banyak ditemukan orang yang terpapar Covid-19. Total ada sekitar 854 orang yang dinyatakan positif dari klaster ponpes di Jawa Tengah.

Dari jumlah itu, 117 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia.

Baca Juga: Jaga Tubuh Tetap Sehat selama Musim Hujan, Lakukan 2 Langkah Ini!

“Klaster penularan paling banyak pekan ini, memang paling banyak ditemukan di pesantren,” ujar anggota Tim Ahli Satgas Covid-19 Jateng, Budi Laksono, Kamis (23/10/2020).

Kendati demikian, Budi meminta masyarakat tidak lantas mendiskreditkan pesantren.

Pakar epidemiologi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu justru menilai banyak ditemukan kasus positif di lingkungan pesantren itu justru bagus.

“Jadi jangan justru jadi stigma. Klaster itu kan banyak ditemukan di sebuah komunitas. Dengan banyaknya positif Covid-19 yang ditemukan di pesantren justru bagus. Selain bisa ditangani juga menambah kewaspadaan. Yang justru berbahaya itu kalau klasternya tidak diketahui seperti tertular di kafe atau lainnya,” ujar Budi.

Klaster penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Tengah kedua adalah rumah tangga atau keluarga. Klaster ini menyumbang angka positif Covid-19 cukup besar di Jateng dan berkembang hampir di semua daerah.

Baca Juga: Instalasi Tempat Makan Berbentuk Kubah di Singapura

Di Soloraya, klaster keluarga pernah terjadi di Solo, Boyolali, dan Sukoharjo. Total sudah ada sekitar 806 orang yang dinyatakan positif dari klaster keluarga. Sebanyak 80 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 14 orang meninggal dunia.

Selanjutnya, klaster perkantoran yang menyumbang 149 kasus positif, dengan 85 orang sembuh dan satu meninggal.  

Lalu, klaster keempat penyumbang kasus Covid-19 terbanyak di Jawa Tengah adalah klaster tenaga kesehatan dengan jumlah terkonfirmasi 119 orang, 81 orang sembuh, dan satu meninggal dunia di Jawa Tengah.

Klaster pasar mencapai 94 orang dinyatakan positif Covid-19, di mana 80 orang sembuh, dan tujuh meninggal dunia. Klaster aparatur sipil negara atau ASN mencapai 77 orang, 17 orang sembuh, dan dua meninggal dunia.

“Sementara sisanya dari klaster yang lain [hotel, hajatan, dan karaoke],” imbuh Budi.

Load More