SuaraJawaTengah.id - Dalam beberapa waktu belakangan, masyarakat takut untuk mengeluarkan pendapat dan juga kesulitan melakukan aksi demonstrasi.
Hal tersebut tergambar dari hasil survei teranyar yang dilakukan Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Politik, Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi'.
Dari hasil survei yang dilakukan Indikator Politik, sebanyak 21,9 persen responden sangat setuju jika di era kekinian semakin takut menyatakan pendapat, kemudian agak setuju 47,7 persen. Sedangkan yang kurang setuju 22 persen dan tidak setuju sama sekali 3,6 persen.
"Ini alarm, kita ingatkan ada situasi yang di bawah alam sadar masyarakat mulai takut ngomong," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi seperti dilansir Suara.com dalam dalam sebuah diskusi virtual pada Minggu (24/10/2020).
Baca Juga: Survei: Masyarakat Takut untuk Sampaikan Pendapat dan Sulit Berdemonstrasi
Padahal menurut Burhanuddin, Indonesia dalam konteks negara yang menganut sistem demokrasi sudah semestinya memberi tempat untuk berbicara bagi masyarakat. Terlepas, pembicaraannya itu berkualitas atau tidak.
"Apapun pendapat mereka, pro atau kontra dalam demokrasi harus mendapatkan tempat yang sama dengan mereka yang pro pemerintah," ujar Burhanuddin.
Selaras dengan itu, Burhanuddin juga mengungkapkan adanya pendapat dari sebagian besar masyarakat yang mengaku jika kekinian semakin sulit melakukan demonstrasi.
Berdasar hasil survei setidaknya tercatat 20,8 persen responden sangat setuju jika kekinian semakin sulit melakukan demonstrasi. Selanjutnya, 53 persen agak setuju. Sedangkan, 19,6 persen tidak setuju. Serta, 1,5 persen menyatakan tidak setuju sama sekali.
Sebagai informasi, Indikator Politik Indonesia melakukan survei sejak tanggal 24 hingga 30 September 2020 dengan sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dan diwawancarai melalui telepon.
Baca Juga: Survei: Tren Demokrasi di Indonesia Merosot di Masa Pandemi Corona
Adapun, margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
"Netanyahu Jadikan Sandera Permainan Catur!" Demonstran Israel Menggila Tuntut Pembebasan
-
3 Film Indonesia tentang Demonstrasi Tuntut Keadilan Rakyat, Sudah Nonton?
-
Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Potret Kemarahan dan Kegelisahan Masyarakat Indonesia
-
Cek Fakta: Pembagian Uang ke Mahasiswa yang Ikut Aksi Indonesia Gelap Februari 2025
-
Hujan Deras Guyur Kawasan Patung Kuda, Masa Aksi 'Indonesia Gelap' Tetap Bertahan
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Ngegaspol, Naik Tinggi Lagi Hari Ini
-
Rahasia Mudik Lebaran Lancar: Tips Pesan Tiket Bus Sinar Jaya Online Tanpa Ribet!
-
Dompet Aman, Perut Kenyang: 7 Rekomendasi Bukber Hemat di Jogja
-
Steve Saerang: Revolusi AI Setara Penemuan Mesin Uap!
-
Prediksi Nomor Punggung Pemain Timnas Indonesia: Emil Audero-Ole Romeny Saling Sikut?
Terkini
-
Curhat Nelayan Cilacap ke Gubernur Ahmad Luthfi: Rebutan Solar hingga Masalah Tambak Udang
-
Pertamina Sabet BUMN Terbaik CSR Jateng: Ungguli Perusahaan Lain dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem!
-
Di Tengah Isu Efisiensi, Astra Daihatsu Optimis Capai Target Penjualan di Jateng
-
Semen Gresik Dukung Asta Cita ke-6 Presiden Republik Indonesia Melalui Program FMM
-
BRI Purwodadi Salurkan Bantuan CSR BRI Peduli untuk Anak Yatim di Grobogan