SuaraJawaTengah.id - Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Cilacap dalam empat hari terakhir, sejak Minggu hingga Rabu (25-28/10/2020) menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Dampak paling parah terdapat di Kecamatan Kroya. Di wilayah tersebut, sedikitnya empat desa kebanjiran karena luapan air dari aliran sungai yang tidak mampu menampung debit air.
Empat desa yang terdampak banjir tersebut meliputi Desa Mujur Lor, Mujur, Gentasari dan Kedawung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara menjelaskan, akibat banjir tersebut 5.673 orang terdampak.
"Rumah yang terdampak ada 2.218. Dari situ ada 613 jiwa mengungsi di tiga titik. MI Muhammadiyah Mujur ada 170 KK. MI Muhammadiyah Gentasari ada 306 jiwa dan Balai Desa Mujur ada 30 KK, serta ada juga yang di SD N 4 Mujur. Sisanya ada yang mengungsi di tempat warga," katanya saat dihubungi pada Kamis (29/10/2020).
Menurut Tri, meluasnya banjir tersebut karena luapan di lima sungai berbeda. Di antaranya Sungai Tipar, Sigaluh, Wates dan lainnya. Selain itu hujan dengan intensitas tinggi setiap hari juga penyebab lain.
Pihaknya saat ini tengah fokus untuk menyiapkan lokasi pengungsian. Karena dampak meluas tentu, protokol kesehatan di massa pandemi menjadi tantangan tersendiri.
"Kita sudah selalu mengingatkan untuk minimal selalu menggunakan masker. Namanya orang lagi susah di pengungsian ya pasti ada saja yang marah ketika diingatkan. Tapi yang penting selalu kita kontrol. Kalau tidur juga selalu kita pantau agar menjaga jarak," jelasnya.
Saat ini sudah ada delapan perahu karet yang dikerahkan dari BPBD, Polres dan Basarnas Kabupaten Cilacap untuk mengevakuasi warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk ditinggali.
Baca Juga: BMKG: Jawa Tengah Bagian Selatan Masih Berpotensi Hujan Ekstrem
"Saya sudah minta tambahan lagi perahu karet untuk hari ini. Karena melihat kondisi cuaca yang masih juga hujan ada potensi tambahan pengungsi, tapi semoga jangan lah. Itu tidak kita harapkan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, banjir tersebut juga menggenangi jalan utama penghubung Kabupaten Banyumas dengan Cilacap di Grumbul Pecangakan, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya sepanjang lebih dari 300 meter an.
Tidak sedikit kendaraan roda dua yang mogok karena terendam banjir dengan ketinggian 50 cm. Tidak sedikit juga yang putar balik untuk menghindari banjir.
Banyak pula warga yang memanfaatkan banjir tersebut untuk mencari ikan lepas di sawah yang terendam banjir.
Untuk memenuhi logistik warga, BPBD Kabupaten Cilacap juga telah membangun dapur umum di tiga lokasi pusat pengungsian.
Bantuan seperti sembako, masker dan selimut pun mulai berdatangan dari berbagai instansi swasta dan pemerintahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72
-
15 Tempat Wisata di Kebumen dan Sekitarnya yang Cocok untuk Libur Sekolah dan Tahun Baru
-
Sambut Natal Penuh Suka Cita, BRI Renovasi Gereja Kristen Jawa Purwodadi
-
Ancaman Krisis Finansial Intai Gen Z, Melek Asuransi Jadi Kunci Resolusi Tahun Depan