Budi Arista Romadhoni
Senin, 02 November 2020 | 06:49 WIB
Sriyana, 54, menunjukkan kantin sekolah di SMPN 2 Manisrenggo yang dia kelola bersama istrinya, Kamis (22/10/2020). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Nasib serupa dirasakan Sriyana, 54. Penjaga SMPN 2 Manisrenggo itu bersama istrinya Harsini, 44, adalah pengelola salah satu kantin sekolah di Klaten sejak 2008. Kantin yang mereka kelola hingga kini masih tutup dan belum jelas kapan bakal dibuka.

Tambahan pendapatan keluarga Sriyana dan Harsini dari mengelola kantin dengan berjualan makanan ringan, minimuan, hingga soto yang rata-rata Rp100.000 per hari pun menguap sejak ada pandemi. Pasangan itu juga memutuskan tak berjualan di luar sekolah.

Sriyana memilih meminta Harsini pulang kampung di Desa Joho, Kecamatan Prambanan untuk mengelola sawah orang tuanya. Sementara, Sriyana tetap berada di sekolah menempati rumah dinas lantaran terikat pekerjaannya sebagai penjaga sekolah.

Pasangan pengelola kantin sekolah Klaten dengan tiga anak itu hanya mengandalkan pendapatan Sriyana sebagai penjaga sekolah dengan gaji sekitar Rp3 juta per bulan.

“Alhamdulillah saya sudah diangkat menjadi PNS sejak 2014 lalu. Mudah-mudahan pandemi ini cepat selesai,” kata Sriyana.

Load More