Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 November 2020 | 13:19 WIB
Prosesi pemakaman dalang Ki Seno Nugroho di Makam Semaki Gede, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu (4/11/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJawaTengah.id - Duka mendalam ditinggalkan dalang Ki Seno Nugroho seiring dengan napas terakhir yang ia embuskan pada Selasa (3/11/2020) malam. Sebelum itu, Ki Seno sempat merasakan nyeri di dada hingga muntah-muntah.

Kondisi dalang kenamaan Jogja yang dikenal sangat humoris itu diungkapkan manajernya, Gunawan Widagdo.

Ia menjelaskan, Ki Seno sempat bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itulah Ki Seno mulai merasakan lelah hingga nyeri di dada.

"Saat itu Ki Seno berdua sedang berolahraga bersepeda, terus mengeluh nyeri," ujar Gunawan saat ditemui awak media di rumah duka, Ndalem Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (4/11/2020).

Dari keluhan itu, teman Ki Seno langsung menghubungi keluarga untuk meminta dijemput karena hingga Magrib sakit itu masih dirasakannya.

Tidak lama setelah itu, pihak keluarga menjemput dan sempat membawa Ki Seno terlebih dahulu ke rumahnya.

Gunawan melanjutkan, Ki Seno akhirnya dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping akibat kondisi yang belum juga membaik.

Ki Seno sempat ditangani di UGD, tetapi karena belum membaik juga, ia langsung dipindahkan ke ICCU.

"Tapi kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucap Gunawan.

Baca Juga: Viral, Penabuh Gendang Ini Histeris Iringi Kepergian Ki Seno Nugroho

Ia menyebutkan, pada November Ki Seno mempunyai 18 jadwal pewayangan. Dari 18 itu, hanya dua saja yang baru bisa dilaksanakan.

"Baru tampil dua, harusnya malem ini ada di sini [rumah Ki Seno] secara daring," katanya.

Baru pada 2019 lalu, kata Gunawan, Ki Seno mempunyai admin sendiri untuk mengatur jadwal pementasan wayang tersebut. Sebelumnya Ki Seno mengurus semuanya seorang diri tanpa bantuan siapa pun.

Minta pemakaman diiringi gending

Jenazah Ki Seno dimakamkan pada Rabu (4/11/2020) di Makam Semaki Gede, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, diiringi dengan gending Ladrang Gajah Seno Slendro Pathet Sanga yang dimainkan Warga Laras. Para wiyaga dan 12 sinden pun tak kuasa menahan air mata.

Pilihan gending untuk mengiringi pemakaman itu sendiri memang sudah menjadi pesanan sang almarhum jauh hari sebelum ia menutup usia.

Load More