Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 05 November 2020 | 13:19 WIB
Ilustrasi resesi ekonomi (Kolase foto/Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Pandemi Covid-19 benar-benar meluluhlantakan ekonomi di Indonesia. Apakah akan terjadi resesi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2020 sebesar minus 3,49%. Itu artinya Indonesia resmi menyandang status resesi akibat pada triwulan sebelumnya juga minus sebesar 5,32%.

"Ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga masih mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen," ucap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).

Kecuk mengungkapkan, dari segi angka, pertumbuhan yang minus ini telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya karena masih tumbuh 5,05 persen.

Baca Juga: Sudah Digelontorkan Stimulus Ratusan Triliun, Ekonomi RI Masih Akan Minus

"Tetapi kalau kita bandingkan dengan triwulan II tahun 2020 perekonomian kita tumbuh positif 5,05 persen," katanya.

Meski begitu secara kumulatif sepanjang tahun ini dari triwulan I hingga III, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen.

"Apa yang bisa kita lihat dari triwulan III, yang pertama secara PDB Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif dan cukup tinggi yaitu sebesar 5,05 persen, kalau kita bandingkan dengan triwulan kedua yang artinya terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa menjadi modal yang bagus untuk ekonomi kedepannya," pungkasnya.

Load More