Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 November 2020 | 13:49 WIB
Keluarga dan kerabat mengikuti prosesi pemakaman dalang wayang kulit Ki Seno Nugroho di Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu (4/11/2020). [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko]

SuaraJawaTengah.id - Sebagai satu-satunya putra di keluarga almarhum dalang Ki Seno Nugroho, Gadhing Pawukir digadang-gadang menjadi penerus sang ayah.

Sebelumnya, siswa SMP ini sama sekali tak tertarik dengan wayang. Namun kini, menurut keterangan manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, Gadhing bakal mengikuti jejak ayahnya.

Ia mengatakan bahwa Gadhing, yang merupakan anak kedua Ki Seno, saat ini masih duduk di bangku SMP kelas 1.

"Mas Gadhing memang menjadi harapan untuk meneruskan profesi dalang dari Ki Seno," ucap Gunawan di rumah duka di Bantul, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Kronologi Ki Seno Nyeri Dada hingga Akhirnya Meninggal, Sempat Muntah

Gunawan menyampaikan, Gadhing pada awalnya sempat tidak tertarik dengan seni pertunjukan wayang, apalagi dunia pedalangan.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, Gadhing justru makin tertarik untuk memegang wayang milik ayahnya.

Bukti ketertarikan itu diawali saat acara ulang tahun Ki Seno pada Agustus lalu.

Saat itu secara tiba-tiba dan tidak sengaja, Gadhing terlihat mengambil beberapa wayang dan mulai dengan sendirinya memainkan sebuah lakon.

“Saat itu tiba-tiba saja Mas Gadhing main wayang, dan Ki Seno tahu. Entah plong atau seperti apa rasanya, tapi yang jelas Ki Seno lega tentang siapa yang nanti menjadi penerusnya," sebutnya.

Baca Juga: Viral, Penabuh Gendang Ini Histeris Iringi Kepergian Ki Seno Nugroho

Menurut Gunawan, ketertarikan Gadhing terhadap dunia pedalangan bukan tanpa dasar dan kebetulan semata.

Pasalnya, jauh sebelum itu, Ki Seno meminta Nizar, anak angkatnya, untuk mengajari Gadhing terkait dunia pedalangan.

“Mas Nizar sudah dianggap anak oleh beliau. Semacam menitipkan, Mas Nizar diminta untuk membimbing Mas Gadhing dalam belajar dalang," ungkapnya.

Ki Seno Nugroho meninggal dunia, Selasa (3/11/2020) pukul 22.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.

Setelah disemayamkan di Bantul, jenazahnya dimakamkan di Makam Semaki Gede Yogyakarta, Rabu (4/11/2020) pukul 13.00 WIB.

Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menjelaskan bahwa sebelumnya Ki Seno sempat merasakan nyeri di dada saat bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga dilarikan ke rumah sakit dan masuk ICCU.

"Kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya.

Load More