SuaraJawaTengah.id - Sebagai satu-satunya putra di keluarga almarhum dalang Ki Seno Nugroho, Gadhing Pawukir digadang-gadang menjadi penerus sang ayah.
Sebelumnya, siswa SMP ini sama sekali tak tertarik dengan wayang. Namun kini, menurut keterangan manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, Gadhing bakal mengikuti jejak ayahnya.
Ia mengatakan bahwa Gadhing, yang merupakan anak kedua Ki Seno, saat ini masih duduk di bangku SMP kelas 1.
"Mas Gadhing memang menjadi harapan untuk meneruskan profesi dalang dari Ki Seno," ucap Gunawan di rumah duka di Bantul, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: Kronologi Ki Seno Nyeri Dada hingga Akhirnya Meninggal, Sempat Muntah
Gunawan menyampaikan, Gadhing pada awalnya sempat tidak tertarik dengan seni pertunjukan wayang, apalagi dunia pedalangan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Gadhing justru makin tertarik untuk memegang wayang milik ayahnya.
Bukti ketertarikan itu diawali saat acara ulang tahun Ki Seno pada Agustus lalu.
Saat itu secara tiba-tiba dan tidak sengaja, Gadhing terlihat mengambil beberapa wayang dan mulai dengan sendirinya memainkan sebuah lakon.
“Saat itu tiba-tiba saja Mas Gadhing main wayang, dan Ki Seno tahu. Entah plong atau seperti apa rasanya, tapi yang jelas Ki Seno lega tentang siapa yang nanti menjadi penerusnya," sebutnya.
Baca Juga: Viral, Penabuh Gendang Ini Histeris Iringi Kepergian Ki Seno Nugroho
Menurut Gunawan, ketertarikan Gadhing terhadap dunia pedalangan bukan tanpa dasar dan kebetulan semata.
Pasalnya, jauh sebelum itu, Ki Seno meminta Nizar, anak angkatnya, untuk mengajari Gadhing terkait dunia pedalangan.
“Mas Nizar sudah dianggap anak oleh beliau. Semacam menitipkan, Mas Nizar diminta untuk membimbing Mas Gadhing dalam belajar dalang," ungkapnya.
Ki Seno Nugroho meninggal dunia, Selasa (3/11/2020) pukul 22.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.
Setelah disemayamkan di Bantul, jenazahnya dimakamkan di Makam Semaki Gede Yogyakarta, Rabu (4/11/2020) pukul 13.00 WIB.
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo, menjelaskan bahwa sebelumnya Ki Seno sempat merasakan nyeri di dada saat bersepeda pada Selasa sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga dilarikan ke rumah sakit dan masuk ICCU.
"Kata dokter saat itu, penyumbatan darah sudah sampai 100 persen, artinya sudah fatal. Beliau juga sempah muntah-muntah hingga akhirnya meninggal dunia," ucapnya.
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias