SuaraJawaTengah.id - Butet Kertaradjasa menjadi salah satu tokoh seniman Jogja yang terpukul atas kepergian Ki Seno Nugroho.
Butet yang turut hadir dalam rumah duka Ki Seno yang berada di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (4/11/2020), mengatakan kabar mengejutkan itu didapat saat mengadakan acara dengan adik Ki Seno. Tidak lama setelah acara itu selesai berita duka itu muncul.
"Lha wong satu jam sebelumnya saya itu lagi ngamen sama adiknya [Ki Seno]. Pertunjukan selesai sekitar jam 22.00 WIB, saya baru mundur berita itu muncul. Ternyata November ki cen asu," kata Butet saat ditemui awak media.
Kegeraman Butet pada bulan November bukan tanpa alasan. Pasalnya pada November tahun lalu tepatnya 2019, Butet juga kehilangan salah seorang penting dalam hidupnya yakni adiknya, sesama seniman Djaduk Ferianto.
"Kemarin pagi itu, saya baru menceritakan kepada istri saya, istri Djaduk, dan kawan-kawan seniman di padepokan tentang kecemasan saya. Rasanya bulan November ini kok tan soyo ndrawasi (membuat malang) yo. Djaduk juga meninggal di November, setelah itu ditututi Glenn Fredly, Didi Kempot dan sejumlah seniman. Tahun ini saya juga ulang tahun di bulan November, saya jadi cemas," paparnya.
Butet menyampaikan bahwa Ki Seno merupakan dalam muda yang sebenarnya mempunyai prospek luar biasa untuk menjawab masa depan. Hal itu dapat dilihat dari ilmu kedalangannya yang membuat banyak orang mengharapkan Ki Seno menjadi pengganti dalang kondang sebelumnya, Hadi Sugito.
Menurut Butet, kehadiran Ki Seno menjawab kebutuhan milenial karena bisa menjadi dalang yang mulai menyentuh bahkan merespon keajaiban dunia virtual. Salah satunya dibuktikan dengan program milik Ki Seno bertajuk Climen yang dimainkan di rumahnya sendiri secara virtual.
"Program streaming Climen itu bagi saya sebagai suatu ikhtiar dia untuk respon dunia digital ke dunia pewayangan. Mungkin itu bisa dijadikan satu inspirasi untuk dalang muda yang lain. Menjelajah ruang eksplorasi yang lebih luas di dalam jagat virtual," ucapnya.
Dikatakan Butet juga bahwa pembawaannya yang terkesean celelekan hingga kurang ajar justru dapat lebih direspon baik oleh masyarakat luas. Belum lagi ditambah dengan sastra dan ketrampilan mendalang yang juga layak diperhitungkan.
Baca Juga: Viral, Ustad Ujang Bustomi Kejar Dukun Santet Hingga ke Bumiayu Jawa Tengah
"Seno memulai dan membuka pintu untuk eksperimentasi baru," sebutnya.
Namun kematian Ki Seno dimaknai sesuatu yang keren, tidak merepotkan bahkan murah oleh Butet. Disebutkan, bahwa meninggalnya Ki Seno menjadi mati yang paling ideal.
"Karena memang sebenarnya hidup ini cuma menunggu mati seperti gojekan Seno didalam goro-goro. Sambil menunggu mati orang-orang yang hidup mengisi kegiatannya, Seno mengisi kegiatannya dengan mendalang. Jadi Seno ki dadi dalang ming ngisi kegiatan menunggu mati dan sekarang dia sudah menyelesaikan kewajiban itu," tambahnya.
Senada, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto, menuturkan kematian Ki Seno menjadi kehilangan besar yang harus dialami oleh Kabupaten Bantul. Menurutnya, Ki Seno merupakan dalang muda yang penuh dengan inovasi, tidak hanya untuk Bantul tapi Indonesia.
"Dengan inovasi itu, Ki Seno mampu digemari oleh banyak orang. Bahkan Ki seno juga punya komunitas penggemar, mungkin anggotanya sudah lebih dari 50 ribu orang. Kita sangat kehilangan sosok seniman yang begitu enerjik, semangat dan punya inovasi yang bagus," kata Nugroho.
Nugroho menjelaskan inovasi itu dapat dilihat dari hadirnya tontonan wayang yang ditampilkan secara virtual di chanel youtube Ki Seno. Hal itu seolah merespon kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini.
Berita Terkait
-
Viral, Penabuh Gendang Ini Histeris Iringi Kepergian Ki Seno Nugroho
-
Dipesan Ki Seno, Gending Ladrang Gajah Seno Tak Ada Kaitan dengan Pemakaman
-
Kagumi Humor Ki Seno Nugroho, Didik Nini Thowok Impikan Tampil Sepanggung
-
Juru Kendang Ki Seno Nugroho Histeris dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya
-
Sebelum Meninggal, Ki Seno Nugroho Masih Sempat Ngobrol dan Bercanda
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lewat RUPSLB, BRI Optimistis Perkuat Tata Kelola dan Dorong Kinerja 2026
-
Kinerja Berkelanjutan, BRI Kembali Salurkan Dividen Interim Kepada Pemegang Saham 2025
-
Ini Tanggal Resmi Penetapan UMP dan UMK Jawa Tengah 2026: Siap-siap Gajian Naik?
-
Melalui BRI Peduli, BRI Hadir Dukung Pemulihan Korban Bencana di Sumatra
-
Mitigasi Risiko Bencana di Kawasan Borobudur, BOB Larang Pengeboran Air Tanah dan Penebangan Masif