SuaraJawaTengah.id - Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online yang diterapkan sejak awal mula pandemi bulan Maret lalu, menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik, murid, dan kita para orangtua. Meski bukan hal yang mudah, belajar di masa pandemi pun berpeluang untuk sukses. Bagaimana caranya?
Tantangan belajar di masa pandemi dialami oleh setiap murid di jenjang pendidikan. Pada anak TK, misalnya, proses belajar yang ideal seharusnya tidak dilakukan dengan duduk diam di kursi, melainkan mereka bereksplorasi dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Tapi, tentu saja hal ini tak bisa dilakukan di masa pandemi. Pun dengan anak usia sekolah dasar hingga menengah, di mana mereka pastinya sangat merindukan interaksi dengan teman sebaya.
Untuk menjawab permasalahan ini, Suara.com mengadakan webinar bertajuk "Sukses Belajar di Masa Pandemi, Bagaimana Caranya?", dengan menghadirkan 4 praktisi pendidikan yang mumpuni di bidangnya. Mereka adalah Retno Listyarti (Komisioner KPAI Bidang Pendidikan), Satriwan Salim (Koordinator P2G (Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru), Dik Doank (Seniman dan Pendiri Sekolah Alam Kandank Jurank), serta Tuti Rohyati (Kepala Sekolah SD Sidamulya, Kota Cirebon).
Retno Listyarti dikenal publik sebagai praktisi dan aktivis pendidikan, yang sebelum menjadi komisioner KPAI, aktif di dunia pendidikan selama 23 tahun. Ia pernah menjadi guru di SMPN 69 Jakarta, SMA Labshool Rawamangun Jakarta, dan SMAN 13 Jakarta (1994-2017). Retno juga pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 76 Jakarta Timur (2014) dan Kepala SMAN 3 Setiabudi Jakarta Selatan (2015).
Retno juga dikenal sebagai aktivis pendidikan yang kerap mengadvokasi kebijakan-kebijakan pendidikan yang dianggap melanggar hak-hak anak, seperti kebijakan Ujian Nasional (UN), kebijakan Sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), kebijakan Lima Hari Sekolah, dan lain-lain. Bersama oganisasi profesinya –FSGI, Retno juga kerap mengadvokasi berbagai kasus kekerasan pada anak didik dan diskriminasi yang dialami rekan-rekan pendidik.
Kemudian narasumber berikutnya, Satriwan Salim, merupakan guru di SMA Labschool Jakarta yang telah menelurkan beberapa karya buku tentang pendidikan, di antaranya "Guru Menggugat!" dan "Guru untuk Republik, Refleksi Kritis tentang Isu-isu Pendidikan, Kebangsaan dan Kewarganegaraan".
Kini, Satriwan juga aktif di Asosiasi Guru PPKn Indonesia/AGPPKnI dan menjabat sebagai wakil ketua umum untuk periode 2019-2024.
Narasumber lainnya adalah Raden Rizky Mulyawan atau kondang dikenal sebagai Dik Doang yang merupakan pendirir Kandank Jurank Doank.
Kandank Jurank Doank yang didirikan pada tahun 1993 ini awalnya merupakan sekolah bagi anak-anak jalanan atau anak-anak kurang mampu. Cita-cita Dik Doank saat itu adalah ia ingin agar anak-anak miskin bisa belajar di sekolah yang sebenarnya, yaitu alam. Karena, lewat alamlah anak-anak mampu mengenal diri dan potensinya, untuk kemudian dikembangkan.
Baca Juga: Total Rp12,5 Miliar, Hari Terakhir Pendaftaran Bantuan UMKM dari Facebook
Kini, di sekolah bertema alam ini, anak-anak diajarkan berbagai bentuk seni dan kreativitas sambil menikmati alam. Pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah alam ini juga sangat bervariasi, mulai dari belajar menanam padi, memandikan kerbau, menari, hingga menyanyi yang semuanya dilakukan di alam terbuka.
Narasumber terakhir, Tuti Rohyati Udin, adalah Kepala SDN SIdamulya Kota Cirebon yang pernah menyabet predikat sebagai Juara 1 Kota Cirebon Kepala Sekolah Dasar Berprestasi pada tahun 2019 lalu. Tuti pun telah menerbitkan beberapa karya tulis, di antaranya "Fenomena Lain Di Stadion Bima" (2018) dan terbaru berjudul "Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19" (2020).
Dari keempat pendidik di atas, Anda akan mendapat berbagai kiat sukses belajar di masa pandemi, baik Anda sebagai murid atau pelajar, orangtua, pendamping, atau tenaga pendidik.
Jangan lewatkan webinar "Sukses Belajar di Masa Pandemi, Bagaimana Caranya?" siang ini, Jumat, 6 November 2020, pukul 14.00 WIB. Masih ada waktu untuk pendaftaran, Anda bisa langsung hubungi wa.me/6281381205128, gratis!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025