Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 14 November 2020 | 15:46 WIB
Bilik pengungsian dibanguun di ruang kelas SMP Negeri 1 Kota Mungkid. [SuaraJawaTengah.id/ Angga Haksoro Ardhi]

SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan sekolah sebagai posko pengungsian tambahan jika status Gunung Merapi sewaktu-waktu naik dari siaga menjadi awas.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Aziz Amin Mujahidin mengatakan, posko tambahan tersebar di Kecamatan Salam, Muntilan, Mugkid, dan Mertoyudan.

“Kalau nanti ada kebutuhan yang melebar, kita sudah siap. Di ruang-ruang kelas sudah dibuat bilik-bilik untuk tinggal para pengungsi,” kata Aziz Amin Mujahidin, Sabtu (14/11/2020).

Sesuai instruksi Bupati Magelang, kata Zaenal Arifin, sekolah tidak lagi menjadi posko alternatif pengungsian.

Baca Juga: Gunung Merapi Siaga, dr Tirta ke Jogja Bantu Dinkes Sleman Bawa 5000 Masker

“Sekolah ini sebagai tempat pengungsian non-TEA (tempat evakuasi akhir). Jadi pasti di situ,” ujar Aziz.

Menurut Aziz, posko pengungsian disiapkan terutama untuk warga yang tinggal di desa terdampak Merapi. Desa Ngargomulyo, Krinjing, Paten, serta ada tambahan dari Desa Keningar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang, Edy Susanto mengatakan, saat ini ada 9 lokasi posko pengungsian yang sudah ditempati warga rentan.

Jumlah posko akan ditambah sebanyak 35 tempat, sehingga tersedia 1.313 bilik pengungsian. Sementara untuk jumlah kepala keluarga di 4 desa terdampak mencapai 1.028 KK.

“Sehingga dari 1.313 itu, artinya masih ada bilik yang masih kosong. Nantinya untuk persediaan. Tapi sekali lagi, untuk 4 desa dengan 11 dusun belum seluruhnya (mengungsi),” kata Edy Susanto.

Sebanyak 222 kepala keluarga warga Desa Ngargomulyo ditampung di beberapa lokasi di Kecamatan Muntilan. Sekolah yang dijadikan posko tambahan pengungsian antara lain di SD Tamanagung 1, SD Gunungpring 1, dan SMP Negeri 3 Muntilan.

Baca Juga: Waspadai Bahaya Lahar Dingin, BPBD Kota Yogyakarta Tingkatkan Kesiapsiagaan

Sedangkan 218 KK warga Desa Keningar yang ditampung di Kecamatan Mungkid dan Mertoyudan akan ditampung antara lain di SMP Negeri 1 dan 2 Mungkid, serta SMP Negeri 1 Kota Mungkid.

Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id, di SMP Negeri 1 Kota Mungkid telah dibuat 42 bilik pengungsian. Bilik pengungsian menempati 6 unit kelas yang diperkirakan dapat menampung 42 kepala keluarga.

Lokasi sekolah digunakan sebagai posko pengungsian, mengingat hingga kini kegiatan belajar mengajar belum normal, masih dilakukan secara daring.

Pada erupsi Merapi tahun 2010, SMP Negeri 1 Kota Mungkid juga dijadikan tempat menampung pengungsi. Mereka menampung pengungsi di ruang-ruang kelas, sedangkan makanan dipasok dari dapur umum di kantor Desa Deyangan.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More