SuaraJawaTengah.id - Peraturan Rancangan Undang-Undang Minuman Beralkohol (RUU Minol) akan melarang peredaran minuman beralkohol. Simak jenis-jenis minuman keras yang dilarang dalam RUU Minuman Beralkohol atau RUU Minol tersebut.
RUU Minol telah dibahas melalui Badan Legislasi DPR RI. Orang yang melanggar Rancangan Undang-Undang Minuman Beralkohol akan diancam dengan sanksi pidana. Sanksi pidana bagi pengguna minuman beralkohol diatur dalam pasal 20 yang menerangkan bahwa setiap orang yang mengonsumsi minuman beralkohol akan dikenakan sanksi mulai dari 3 bulan penjara hingga 10 tahun penjara dengan dengan mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 1 milliar.
Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Profesor Dr Hibnu Nugroho SH MH menjelaskan pembahasan Undang-undang (UU) harus dilihat dahulu spiritnya seperti apa.
"Spiritnya untuk mencegah peredaran, mengatur peredaran minuman beralkohol atau untuk melindungi masyarakat? Dilahirkannya UU itu dalam rangka apa? Misal untuk mengatur peredaran, berarti disini harus ada suatu konsistensi," katanya kepada Suara.com, Senin (16/11/2020) sore.
Karena jika tidak konsisten menurut Hibnu, akan sangat berdampak besar pada masyarakat. Oleh karena itu, apabila yang diatur penjual, lokasi mana saja yang akan diperbolehkan.
"Karena hukum itu harus sedikit mungkin dapat ditafsirkan. Jangan multi tafsir. Sebab kalau tafsirnya terlalu luas yang jadi dampaknya masyarakat lagi. Faktor miras itu yang berdampak langsung adalah masyarakat. Kejahatan sumbernya dari minuman, kondisi chaos juga sama. Oleh karena itu harus jelas penerapan UU nya," jelasnya.
"Jangan sampai orang disatu wilayah di kecualikan dengan minuman beralkohol, begitu keluar dari wilayah tersebut mabuk di tempat lain. Siapa yang akan disalahkan?" lanjutnya.
Lain halnya jika minuman beralkohol sudah menjadi ritual adat di suatu daerah. Jika mengenai minol, menurutnya harus dilihat dari akibatnya. Bukan boleh dan tidak bolehnya.
"Jika di NTT mungkin oke lah di sana sudah tersistem jadi bagian budaya. Tapi bagi tempat yang lain? Bisakah dijadikan suatu kepastian tidak menimbulkan akibat sosial. Ini yang saya rasa harus dibahas lebih serius," terangnya.
Baca Juga: Daftar Minuman Keras yang Dilarang dalam RUU Minuman Beralkohol
Untuk penerapan RUU Minol ini, menurutnya lebih baik diterapkan per masing-masing daerah. Tidak dijadikan UU oleh DPR RI.
"Karena tiap wilayah berbeda-beda. Biarkan daerah yang menata sendiri. Saya pernah penelitian, misal di daerah wisata pemda. Ada kemungkinan alkohol dibolehkan, sekarang begini, kalau minumnya di Purwokerto misalkan, ada daerah yang membolehkan, terus daerah sebelahnya seperti Cilacap tidak membolehkan, jadi minumnya di Purwokerto mabuknya di Cilacap, kan berat. Dampaknya ke warga Cilacap," ujarnya.
Di Indonesia sendiri menurut Hibnu sangat variatif adatnya. Jangan sampai mematikan wilayah lain. Kalau memang akan diambil oleh pusat, Hibnu menyangsikan kemampuan UU akan bisa ditegakkan.
"Jangan sampai UU dilahirkan namun tidak efektif. Sebaiknya kalau memang itu akan dibuat UU ambil tokoh-tokoh untuk diajak berbicara. Kalau memang memaksakan UU itu harus disahkan. Karena UU ini spesfik sekali. Masing-masing wilayah punya budaya sendiri-sendiri," pungkasnya.
Kontributor : Anang Firmansyah
Berita Terkait
-
Tanggapi RUU Minol, Bima Arya: Kota Bogor Keras Terhadap Miras
-
RUU Minuman Beralkohol, Apakah Overkriminalisasi?
-
RUU Minol Digodok DPR, Hotman Paris: Pemuda Bali Jangan Diam Saja
-
Ini Daftar Miras yang Dilarang Dalam RUU Larangan Minuman Beralkohol
-
RUU Larangan Minuman Beralkohol: Ini Daftar Miras yang Dilarang
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025