Budi Arista Romadhoni
Selasa, 17 November 2020 | 07:10 WIB
Eks napi kasus terorisme asal Karanganyar, Aris Widodo. Foto diambil Kamis (29/10/2020). (Solopos/Mariyana Ricky PD)

“Kepercayaan saya begitu. Tapi saya enggak lantas mau diminta membunuh siapa begitu. Saya masih harus melihat apa alasannya karena saya yakin saat konflik terjadi, selalu ada masyarakat awam. Tapi, entah kenapa karena saya mengirim surat itu saya dianggap sebagai simpatisan JI,” kisahnya.

Apa pun itu, Aris melanjutkan saat ia dianggap melakukan tindakan terorisme, ia hanya bisa pasrah.

"Saya hanya ingin berpesan bahwa tindakan apa pun yang berniat mencelakai orang lain adalah salah dan seharusnya tidak dilakukan, apa pun alasannya," ujarnya.

Load More