SuaraJawaTengah.id - Di Hari Anak Sedunia yang diperingati 20 November ini, pandemi Covid-19 telah memengaruhi kehidupan miliaran anak di seluruh dunia dan telah menciptakan gangguan besar-besaran dalam pendidikan mereka.
Pandemi juga menyebabkan peningkatan jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan naik secara signifikan, yang berarti mereka kekurangan akses ke sumber daya fundamental seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, gizi, sanitasi, dan air.
Ahli teori budaya Julie C. Garlen, seperti dilansir The Conversation, percaya Hari Anak Sedunia dapat memberikan kesempatan penting bagi orang dewasa untuk memerhatikan suara anak-anak dan membayangkan masa depan mereka yang berbeda.
Nah, dalam rangka Hari Anak Sedunia, berikut tiga cara orang dewasa atau orangtua dapat menata kembali masa kanak-kanak melalui perspektif mereka di tengah pandemi yang serba sulit seperti hari ini.
1. Anak-anak harus tetap memiliki pengetahuan luas
Orangtua mungkin ingin melindungi anak dari kenyataan agar anak tidak merasa sedih atau takut di tengah kondisi ini, hal itu memperkuat gagasan bahwa anak-anak seharusnya tidak mengetahui banyak hal. Namun, saat anak-anak tahu dan memahami begitu banyak tentang dunia, mereka mungkin ingin sekali berbagi.
Salah satu contoh yang bagus adalah seri video Learn With Me terbaru dari UNICEF, yang menampilkan anak-anak dari seluruh dunia yang menggambarkan pengalaman mereka selama karantina dan berbagi kiat untuk mempelajari keterampilan baru selama pandemi.
Ketika kita memerhatikan apa yang diketahui anak-anak, kita akan menghormati mereka sebagai kontributor penting bagi komunitas kita, masyarakat kita, dan dunia kita.
2. Anak-anak harus berpengalaman
Seperti yang ditunjukkan oleh Covid-19 kepada kita, pada kenyataannya anak-anak tidak terbebas dari kesulitan dan karenanya mereka harus dapat berbicara tentang apa yang mereka alami.
UNICEF menyediakan serangkaian video diari yang menunjukkan bagaimana anak-anak secara global menghadapi dampak virus corona. Video ini memberikan wawasan tentang dampak penguncian, penutupan sekolah, dan jarak fisik.
Baca Juga: Janji Rizieq Shihab: Tidak Akan Gelar Kegiatan yang Membuat Kerumunan
Meskipun mungkin sulit bagi orang dewasa untuk menerima bahwa anak-anak bergumul dengan ketakutan atau kesedihan, mengakui dan membicarakan tantangan ini justru membantu kita melihat anak-anak sebagai individu dengan pengalaman unik.
3. Anak-anak pasti mampu
Ketika kita mengakui pengetahuan dan pengalaman anak-anak, kita mengakui kontribusi penting mereka bagi keluarga kita, komunitas kita, dan masyarakat kita. Tahun ini telah memberikan banyak contoh kemampuan anak untuk mendorong perubahan, bertindak secara bertanggung jawab, dan melindungi kesejahteraan orang lain.
Anak-anak telah menjadi mitra penting dalam memerangi penyebaran Covid-19. Di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau sering berbicara kepada anak-anak secara langsung, meminta mereka untuk melakukan bagian mereka.
Tahun ini, anak-anak juga telah menawarkan contoh-contoh yang menginspirasi dari keterlibatan dan kepemimpinan mereka dalam protes dan aktivisme, seperti Nolan Davis dari Missouri yang berusia delapan tahun, yang mengorganisir pawai Black Lives Matter untuk anak-anak.
Contoh-contoh ini mengingatkan kita bahwa anak-anak mampu. Jika seluruh masyarakat kita mengakui anak-anak sebagai orang yang kompeten, mereka mungkin akan dianggap sebagai anggota masyarakat kita yang berharga.
Tahun ini telah menunjukkan kepada kita bahwa anak-anak bukanlah, seperti yang sering digambarkan, naif, tidak berpengalaman atau tidak berdaya. Lebih dari sebelumnya, seperti yang ditulis sejarawan budaya Robin Bernstein, "inilah waktunya untuk menciptakan bahasa yang menghargai keadilan daripada kepolosan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025
-
5 Rental Mobil di Wonosobo untuk Wisata ke Dieng Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Stefan Keeltjes Enggan Gegabah Soal Agenda Uji Coba Kendal Tornado FC
-
7 Poin Kajian Surat Yasin tentang Ilmu, Adab, dan Cara Beragama menurut Gus Baha
-
7 City Car Bekas Rp50 Jutaan yang Cocok untuk Keluarga Baru di 2025