SuaraJawaTengah.id - Sepak bola tanah air diselimuti kabar duka meninggalnya mantan striker Timnas Indonesia, Ricky Yacobi. Mantan pemain Arseto Solo itu wafat akibat serangan jantung saat bermain bola di Lapangan ABC Senayan Jakarta, Sabtu (21/11/2020) pagi.
Sosok kelahiran Medan itu kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tak tertolong.
Berpulangnya Ricky tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para pecinta sepak bola, termasuk para mantan pemain Arseto Solo yang bersama-sama membawa juara Liga Galatama 1992.
Salah satu rekan Ricky di Arseto Solo, Ahmad Sukisno kaget mendengar sosok kelahiran Medan itu menghembuskan nafas terakhir. Dirinya sebelumnya hanya mendapatkan kabar dari grup whatsapp jika Ricky ambruk saat bermain bola.
Baca Juga: Ricky Yacobi di Mata Bambang Nurdiansyah: Paket Komplit Timnas Indonesia
"Tadi pagi di whatsapp dikabari kalau Ricky serangan jantung pas main bola dan minta doanya. Lha beberapa menit kemudian malah dapat kabar meninggal," ungkap Sukisno.
Meski lebih senior, sosok pria asal Boyolali itu mengaku bangga pernah bermain satu tim dengan Ricky bahkan sama-sama membawa Arseto Solo juara. Terlebih dengan status sebagai bintang Timnas Indonesia.
"Ricky itu orangnya baik dan tidak neko-neko. Saat latihan maupun bermain dia benar-benar menunjukkan etos kerja yang luar biasa," paparnya.
Mantan pemain Persis Solo itu menambahkan, salah satu laga yang paling dikenang adalah melawan Tunas Inti saat Galatama musim 1983 di Jakarta.
Saat itu, Sukisno mencetak gol indah dan mendapat sanjungan dari Ricky Yacobi.
Baca Juga: Mantan Timnas Ricky Yacobi Meninggal, Pesepak Bola Riskan Serangan Jantung?
"Saat itu dia mendapat pengawalan super ketat dari pemain lawan. Karena sulit memberi umpan ke dia, bola saya tendang sendiri dan jadi gol. Ricky memberi apresiasi saat itu," paparnya.
Hal senada juga dikatakan legenda sepak bola Solo, Agung Setyabudi yang menyebut Ricky sebagai motivator ulung.
Sama-sama pernah berkostum Arseto Solo, namun kedua sosok itu akhirnya jadi satu tim di Timnas Indonesia saat SEA Games 1993.
"Banyak hal yang ia sampaikan kepada para juniornya, tentang semangat menjadi seorang atlet dalam mengejar mimpi. Arahannya itu terbukti benar, saya bisa bertahan di Timnas sampai menjelang pensiun," tuturnya.
Agung bahkan menyebut Ricky Yacobi sebagai idola sedari kecil.
"Sosok legenda yang bermain di klub besar hingga luar negeri, dan sukses di Timnas Indonesia," pungkas eks Persis Solo tersebut.
Kontributor : RS Prabowo
Berita Terkait
-
Jangan Gegabah, Rizky Ridho Bisa Berkaca Nasib 4 Pemain Timnas Indonesia Soal Keganasan Liga Jepang
-
Media Luar Ungkap Borok Sederet Pemain Indonesia Gagal Total di Liga Jepang
-
Melihat Nasib Pemain Indonesia yang Berkarier di Jepang Sebelum Justin Hubner, Ada yang Sukses?
-
Termasuk Pratama Arhan, 4 Pemain Indonesia yang Kariernya Singkat di Liga Jepang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
-
Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang: Oknum Polisi Minta Maaf
-
BRI Hadirkan Posko BUMN dengan Fasilitas Kesehatan dan Hiburan Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jurnalis Dipukul dan Diancam Ajudan Kapolri: Kebebasan Pers Terancam di Semarang