Muhammad Yunus
Minggu, 22 November 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi jamu (Shutterstock)

Asam dan manis dari lemon dan madu menyempurnakan petualangan rasa dari segelas minuman ini.

Giliran beras kencur yang kami coba. Beras kencur modern dengan tambahan kental manis dan krimer membuat rasanya bisa cocok untuk mereka yang tak biasa dengan jamu.

Penasaran dengan rasa yang murni tanpa campuran apa pun, kami memesan beras kencur yang disaring hingga terasa lebih ringan, juga yang pekat.

Kedai Jamu Acaraki. (Suara.com/ Adit Rianto)

Beras kencur saring dibuat menggunakan teknik V60, hasilnya serupa dengan teh, namun ada jejak-jejak beras kencur yang menempel di lidah. Sementara beras kencur yang pekat disajikan dalam gelas sloki.

Beras kencurnya jauh lebih terasa dibandingkan versi saring. Gula disediakan secara terpisah bila ingin rasanya lebih manis.

Terakhir, ada menu yang cocok untuk mereka yang ingin mengetahui sampai mana mereka bisa menoleransi rasa pahit: The Challenger.

Minuman yang didapuk sebagai "The King of Bitter" dibuat dari ekstraksi sambiloto dan temulawak. Satu porsi terdiri dari tiga sloki dengan tiga kepekatan berbeda.

Hasil ekstraksi pertama paling pahit, rasa pahitnya berkurang di ekstraksi kedua dan ketiga. Jangan khawatir, Acaraki sudah menyediakan potongan lemon yang bisa langsung digigit untuk menetralisasi rasa pahit.

Selain di Kota Tua, Acaraki juga bisa dinikmati di daerah Kemang yang menyediakan makanan berat serta camilan, juga bisa dipesan melalui layanan pemesanan ojek daring. Tak cuma minuman dan makanan yang dijual, pengunjung juga bisa mencoba sabun wangi alami yang dibuat dari ampas jamu-jamu yang diproduksi di Acaraki.

Baca Juga: Bisakah Diabetes Serang Kaum Muda di Bawah 40 Tahun?

Load More