SuaraJawaTengah.id - Seorang pengguna TikTok nekat me-review rapor SD milik neneknya. Pria itu tak kuat menahan tawa ketika menyimak nilai-nilai sekolah neneknya.
Video yang dibuat oleh akun @reflyputra12 dan kemudian dibagikan oleh akun Instagram @manaberita itu turut membuat warganet terbahak memperhatikan rapor sekolah tahun 1956 itu.
Refly mengaku dirinya menemukan rapor milik neneknya ketika baru saja membersihkan rumah. Ia pun tertarik untuk mengulas prestasi nenek tercintanya.
Dalam rapor bersampul kertas cokelat itu, Refly membaca satu per satu nilai yang didapat sang nenek. Ia langsung terpikirkan dengan nilai matematika yang diraih sang nenek di kelas 1 SD.
Baca Juga: Cantiknya Awet, Pesona Nenek 53 Tahun Ini Sampai Dibilang Kayak Vampir
Di kelas pertama itu, Refly langsung terkejut begitu melihat deretan angka yang tertulis di halaman pertama.
"Kok merah semua?" ujar Refly terkejut lalu terbahak.
Ia pun memeriksa nilai neneknya yang didominasi angka 4 dan 5. Refly langsung terpaku dengan pelajaran Berhitung neneknya yang hanya mendapat nilai 4.
Pria itu lantas melanjutkan ulasan ke lembar berikutnya. Di kelas dua, nilai sang nenek tampak tak jauh berbeda dari kelas satu.
Hanya saja, nilai mata pelajaran Berhitung milik neneknya sudah mengalami peningkatan satu poin yakni 5.
Baca Juga: Viral Nenek Cantik 53 Tahun Tapi Kayak ABG, Publik: Orang atau Vampir?
Namun, ada satu catatan yang membuat Refly tak henti tertawa terbahak-bahak. Di ujung bawah halaman rapor kelas 2 itu, sang nenek dinyatakan tidak naik.
Kontan, hal itu langsung membuat Refly mengejek aib neneknya tersebut.
Ia pun melanjutkan ulasan rapor milik neneknya hingga ke kelas 6. Di kelas tersebut, sang nenek mengalami peningkatan nilai dengan rata-rata 6. Nenek Refly pun dinyatakan tamat sekolah dasar oleh sekolahnya.
Konten kocak milik Refly itu sontak membuat warganet terhibur. Tak jarang dari warganet yang menertawakan cara Refly mengulas rapor neneknya.
"Jadi ikutan ngakak, dosa berjemaah ini ngetawain Mbah," tulis @mamahbiu.
"Ini nih, si cucu durhaka," komentar admin @manaberita.
"Pada zaman dahulu dapat nilai segitu sudah bagus, karena zaman dulu hanya orang yang berpengaruh yang bisa sekolah. Dan dulu guru-guru killer semua dan sangat dihormati berbeda dari zaman sekarang sudah ada HAM sedikit-sedikit ngelapor," komentar @teguhkeliat.
"Tidak naik kelas? ngakak!" seloroh @rzqyogaa.
Berita Terkait
-
Sandy Walsh: Kata Bahasa Indonesia Pertama yang Saya Tahu, Tolol
-
Perlakuan Saaih Halilintar ke Nenek Jadi Omongan: Jarang Banget Lihat Cowok Begini
-
Macam-Macam Kado Ulang Tahun Azura dari Ketiga Neneknya: Geni Faruk Kasih Bantal Spesial
-
Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
-
Menterengnya Gaya Rayyanza Hadiri Ultah Cucu Haji Isam, Harga Bajunya Gak Kaleng-Kaleng
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?