Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 30 November 2020 | 07:37 WIB
Ilustrasi terorisme. [Shutterstock]

SuaraJawaTengah.id - Aksi penyerangan dan pembantaian warga yang terjadi di Desa Lemba Tongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020) lalu, menjadi perhatian berbagai tokoh salah satunya Habib Husein Ja'far Hadar.

Pemilik Channel youtube Jeda Nulis serta penulis buku keislaman tersebut mengatakan, jika Mujahidin Indonesia Timur (MIT) memahami Islam, mereka akan mengerti arti jihad.

"Kalau Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu paham Islam, mereka akan tahu kalau jobdesk mereka adalah jihad di Indonesia Timur, yakni memajukan Indonesia Timur," ungkap Habib Husein Ja'far dalam akun twitter @Husen_Jafar pada Minggu (29/11/2020).

Selain itu, Direktur Cultural Islamic Academy Jakarta serta Aktivis di Gerakan Islam Cinta ini juga mengunggah sebuah foto yang bertuliskan ungkapan dirinya mengenai makna jihad.

Baca Juga: Keji! Teroris MIT Ali Kalora Penggal dan Bakar 4 Warga Sigi Sulawesi Tengah

Adapun isi tulisan dalam foto tersebut yakni sebagai berikut:

Jihad itu perang.
Perang terhadap diri sendiri

Jihad itu membunuh.
Membunuh ego dalam diri.

Jihad itu melawan.
Melawan kezaliman pada yang marjinal: miskin, minoritas, dll.

Jihad itu jangan jauh-jauh.
Mulai dari diri sendiri. karena utamanya, kau diminta menjaga & bertanggung jawab atas dirimu.

Baca Juga: Teroris MIT Bunuh 4 Warga Sigi secara Keji, Ratusan Warga Mengungsi

Husein Ja'far Al Hadar

Warganet turut memberikan komentarnya pada cuitan ini. Salah satunya akun @calon_jenazah__ merasa heran dengan orang yang menganggap jihad hanya persoalan menghilangkan nyawa.

"Itulah bib saya agak heran dengan beberapa orang yang hanya menganggap jihad itu hanya soal menghilangkan nyawa, baik itu nyawa nya atau bahkan nyawa orang lain..." Ungkapnya.

"Serius nanya, motivasi mereka apa sih buat hilangin nyawa orang dan ngerusak tempat ibadah? Jelas-jelas Rasul dulu waktu perang malah melarang menyerang tempat ibadah," tulis pemilik akun @maulidinastri.

Meski demikian, salah satu warganet juga mengungkapkan kekesalan bahwa para pelaku penyerangan itu tidak menggunakan akalnya dengan benar.

"Wong fasik kok dinasehati ngenean. Wong akale ora digunakke bener lan pener," tulis akun @PoetrantoNh.

Reporter: Aditia Ardian

Load More