Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 07 Desember 2020 | 20:23 WIB
Polda Metro Jaya saat merilis kasus penyerangan diduga kelompok simpatisan Habib Rizieq Shihab. (Suara.com/M Yasir).

Shabri mengatakan, para pelaku penghadangan dan penembakan tersebut disebutnya sebagai preman orang tidak dikenal atau OTK. Menurutnya, para preman tersebut secara tiba-tiba melakukan tindakan tersebut.

"Para preman OTK yang bertugas operasi itu menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," ungkap Shabri.

Komentar Nitizen CCTV Mati

Atas kesimpangan siuran informasi yang berbeda dari kedua pihak itu, masyarakat Indonesia pun menjadi bingung dan harus percayai informasi yang mana mengenai fakta penembakan yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan itu.

Baca Juga: Sebelum 6 Pengawal Ditembak, FPI Klaim Habib Rizieq Sudah Diintai Lama

Pantauan SuaraJawaTengah.id tagar CCTV trending topic di twitter tercatat hingga pukul 18.50 mencapai 20,8 ribu cuitan. Mereka menyakini rekaman CCTV lebih valid daripada klaim kedua belah pihak tanpa disertai bukti yang kuat.

Namun netizen pun dibuat terheran mengapa pas kejadiaan itu, CCTV yang berada di Jalan TOl Jakarta-Cikampek kilometer 30 kok bisa mati.

"CCTV-Nya rusak tidak tahu dari kapan, kemudian baku tembak, tapi hanya sepihak yg mati, pihak satu lagi luka pun tidak ada," heran akun twitter @alfimelayu1***.

"Kereen.. cctv tempat kejadian pas mati... ckckck," ujar akun twitter @peter******.

"Tiba2 cctv dinyatakan rusak, tiba2 penista dinyatakan gila.. memang rezim gila yg sedag berkuasa," ungkap akun twitter @MRustamLato***.

Baca Juga: TPF Harus Dibentuk untuk Hentikan Spekulasi Enam Laskar FPI Ditembak Mati

Sementara itu, ada juga netizen yang mengkritik karena sekelas jalan tol fasilitas CCTV tidak diperhatikan sama sekali.

Load More