Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Selasa, 08 Desember 2020 | 16:16 WIB
Simulasi tahapan pencoblosan pilkada yang digelar KPU Pemalang beberapa waktu lalu. (Dok. KPU Pemalang)

SuaraJawaTengah.id - Pilkada pada 9 Desember besok merupakan pesta demokrasi yang berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya. Sebab pemungutan suara digelar di masa pandemi Covid-19. 

Protokol kesehatan diterapkan di semua tahapan, terutama di tempat pemungutan suara (TPS). Hal itu sebagai upaya  mencegah penyebaran virus corona.‎ 

Anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Agus Setiyanto‎ mengatakan, simulasi pemungutan suara dengan protokol kesehatan sudah dilakukan pada Sabtu (21/12/2020) lalu.

"Simulasi untuk memastikan semua petugas di TPS dan pemilih memahami protokol kesehatan yang diterapkan. Ini juga sudah kami sosialiasikan,"‎ kata Agus, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga: Diduga Jadi Sasaran Money Politic, Dua Kecamatan di Malang Dipelototi

Menurut Agus, TPS dalam pilkada nanti ukurannya diperluas agar tidak ada kerumunan. Kemudian dua jam sekali dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Di pintu masuk, disiapkan alat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, hand sanitizer, serta thermo gun. ‎Selain itu‎, disediakan sarung tangan dan masker untuk pemilih yang datang tidak pakai masker. Satu TPS ada 100 masker," ujarnya.

Agus menjelaskan, ‎pemilih yang datang ke TPS pertama harus mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun.

“Jika suhunya di atas 37,3 persen maka diarahkan mencoblos di bilik khusus yang terpisah,” ucapnya.

Setelah dicek suhu tubuhnya, pemilih diberikan sarung tangan plastik sebelum menyerahkan undangan memilih dan e-KTP.

Baca Juga: Dua Calon Wakil Bupati Ini Mencoblos di TPS yang Sama, Bakal Adu Gengsi!

"Kemudian pemilih d‎iberikan surat suara dan mencoblos di bilik suara yang sudah disediakan," ujar Agus.

Setelah selesai mencoblos, lanjut Agus, pemilih melepas sarung tangan lalu ditetesi tinta menggunakan pipet untuk menandai sudah menggunakan hak pilihnya.

"Setelah itu keluar dari TPS dan mencuci tangan lagi," ucapnya.

Agus menyebut, tidak ada kendala yang signifikan dalam simulasi pencobolosan tersebut. Seluruh petugas TPS dan pemilih sudah memahami protokol kesehatan yang harus dijalankan.

"Kendalanya hanya pada pemakaian sarung tangan. Untuk pemilih yang sudah tua itu agak repot dan lama. Tapi nanti dibantu oleh Linmas," sebutnya.

‎Agus mengatakan, waktu pencoblosan tetap sama dengan pemilu yang digelar sebelumnya, yakni mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.

‎"Hanya untuk jumlah pemilih di tiap TPS dibatasi agar tidak terjadi kerumunan. Kalau dulu sampai 800 orang, di pilkada ini maksimal 500 orang per TPS. Waktu mencoblos juga diatur," ujarnya.

Pembatasan ‎jumlah pemilih tersebut membuat jumlah TPS bertambah dari 2.515 menjadi 3.148 TPS.

"Jumlah TPS di pilkada Pemalang terbanyak ketiga di Jateng," ungkap Agus.

Kontributor : F Firdaus

Load More