Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 16 Desember 2020 | 06:49 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - Kasus Covid-19 di Kota Salatiga mengalami lonjakan yang signifikan. Lonjakan itu terjadi pada klaster pondok pesantren (Ponpes) dan klaster sekolah

Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan klaster atau penularan Covid-19 di lingkungan sekolah itu terjadi di SMAN 2 Salatiga.

“Total ada 14 orang dari SMAN 2 Salatiga yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Ke-14 orang itu terdiri dari staf pengajar [guru] dan staf tata usaha [TU],” tutur Zuraidah, Senin (15/12/2020).

Siti menambahkan diketahuinya 14 staf SMAN 2 Salatiga terpapar Covid-19 itu dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) dengan metode usap (swab).  

Baca Juga: Ingatkan Prokes di Haul Syekh Abdul Qadir Jailani, Polisi Disoraki Jamaah

“Sebelum dilakukan tes PCR itu memang ada yang bergejala dan ternyata positif Covid-19. Setelah itu, kita lakukan tes PCR dan diketahui ada 14 orang yang positif dari sekolah itu,” tutur Siti.

Siti memastikan klaster sekolah di SMAN 2 Salatiga hanya menyerang para staf, dan bukan kalangan siswa. Hal itu dikarenakan sekolah tersebut hingga saat ini masih menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Sekolahnya memang belum buka. Jadi tidak ada siswa [kontak erat]. Kemungkinan itu penularan setelah ada rapat,” jelasnya.

Ponpes

Sebelumnya Klaster penularan di lingkungan pondok pesantren atau ponpes di Kota Salatiga juga Kembali menambah daftar orang yang terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga: Klaster Makin Banyak, Pemda DIY Minta Ponpes Tunda Pembelajaran Luring

Data yang dihimpun pada Minggu (13/12/2020) ada tambahan 102 pasien baru Covid-19 di Kota Salatiga. Dari jumlah sebanyak itu, 97 orang di antaranya berasal dari klaster pondok pesantren atau ponpes.

Load More