Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 19 Desember 2020 | 16:46 WIB
Tangkapan layar video KH Miftah Fauzi. (YouTube/InspiringIslam)

SuaraJawaTengah.id - Seorang ulama asal Kota Tasikmalaya, memberikan pidato di hadapan pengunjuk rasa umat muslim Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat (18/12/2020).

Pidato itu beredar di berbagai media, salah satunya diunggah oleh kanal Youtube INSpiring TV. Dalam video berdurasi 6 menit 48 detik itu, pada mulanya seorang ulama asal Tasikmalaya Miftah Fauzi mengatakan bahwa bangsa Indonesia sedang krisis ketokohan dan keteladanan.

"Saudara Mahfud MD mengatakan silahkan dijemput, saudara pejabat-pejabat termasuk kelompok buzzer bayaran istana mengatakan tidak akan banyak orang yang menjemput beliau. Tapi ketika Allah menggerakkan jutaan manusia turun ke Jakarta, di sinilah masalah mulai timbul," ujarnya.

"Orang hasut mulai melancarkan perang opini, fitnah-fitnah mulai dilemparkan. Sehingga puncaknya adalah peristiwa di kilometer 50 di jalan tol Jakarta-Cikampek," lanjut Miftah.

Baca Juga: Permohonan Fadli Zon kepada Jokowi Soal Penembakan Laskar FPI

Dengan berapi-api, ia menyebut bahwa sumber masalah di negeri ini adalah presiden. Hal itu karena presiden sampai hari ini belum mengatakan perkataan yang sifatnya ikut bela sungkawa terhadap 6 korban.

"Kami tidak akan mengganti Jokowi, karena jokowi akan turun dengan sendirinya. Sumber masalah ini berada di Presiden, Presiden kita sampai sekarang belum menyampaikan perkataan belasungkawa," ujarnya. 

"Terlepas siapa yang benar dan salah, masing-masing punya data dan itu akan dibuktikan di pengadilan. Kita yakin 6 orang itu tidak membawa senjata api, tidak membawa senjata berat. Tetapi paling tidak mbok ya presiden ngomong, saudara Kiai Maruf Amin mestinya ngomong, agar fitnah ini tidak menyebar ke seluruh bangsa," tambahnya.

Ia juga meminta kepada Presiden agar membentuk tim independen untuk menyelesaikan kasus penembakan 6 orang FPI kemarin.

"Segeralah tuan presiden yang mulia, membentuk tim independen agar kami tidak semua meluapkan emosi dengan salah. Kita kasihan dengan polisi-polisi yang baik, kita kasihan dengan aparat baik, sementara orang-orang yang berkuasa hari ini seolah-olah merasa melakukan kebenaran, bohong ditutupi bohong, kebohongan sudah memuncak di negeri ini," paparnya.

Baca Juga: Fadli Zon: Pak Jokowi Mohon Pertimbangkan Bentuk TGPF Penembakan Laskar FPI

Selain itu, dengan nada sedih, Miftah Fauzi juga berharap sekaligus memberikan pesan kepada Habib Luthfi, Abuya Uci Turtusi, serta KH Miftachul Akhyar.

Load More