Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 21 Desember 2020 | 14:26 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek kesiapan petugas jelang libur natal tahun baru. (Dok Humas Pemprov Jateng)

SuaraJawaTengah.id - Natal dan Tahun Baru menjadi perhatian banyak pihak untuk mengantisipasi adanya kerumuman massa yang mengakibatkan rawan penyebaran Covid-19. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah antisipasi bencana alam. Sebab intesitas hujan saat ini dirasan sudah mulai tinggi.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta petugas Natal dan Tahun Baru tidak hanya fokus pada potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun lebih dari itu, potensi kerumunan dan bencana juga diminta jadi perhatian.

"Saya minta semua siaga, karena ada banyak hal yang menjadi perhatian. Selain gangguan Kamtibmas, juga ada potensi kerumunan yang bisa menjadikan penyebaran Covid-19. Juga, karena saat ini musim penghujan, ada juga potensi bencana yang mengintai," kata Ganja usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2020 di halaman Mapolda Jateng, Senin (21/12).

Ganjar menegaskan, potensi kerumunan dan potensi bencana tak kalah berbahaya selama perhelatan Natal dan Tahun Baru. Untuk menanggulangi potensi Kamtibmas, Ganjar yakin bahwa TNI/Polri sudah melakukan antisipasi-antisipasi sejak dini.

Baca Juga: Ganjar dan Kapolda Temui Habib Luthfi, Maulid Akbar Kembali Ditunda

Ia berharap tidak ada gangguan yang berarti dan meminta seluruh masyarakat saling menghormati dan menghargai perbedaan.

"Mari kita saling menghargai dan menghormati, agar kita bisa hidup berdampingan dengan aman dan nyaman," tegasnya.

Terkait potensi kerumunan, ia meminta dukungan dari masyarakat dan kalangan pengusaha pariwisata agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat diminta memiliki kontrol diri, dengan tidak mengunjungi lokasi-lokasi keramaian yang ada.

"Yok masyarakat tidak usah berkerumun. Kita laksanakan acara keramaian tahun baru dengan pesta di rumah saja. Kecuali kegiatan keagamaan seperti Natal, saya sudah komunikasi dengan tokoh agama, nanti akan diatur di gereja dengan daring dan jamaahnya dibatasi," jelasnya.

Termasuk pengelola pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, restoran dan sebagainya. Ia meminta agar penerapan protokol kesehatan benar-benar dilakukan.

Baca Juga: Vaksin Diberikan Gratis, Ganjar Antisipasi Praktek Jual Beli

"Kami minta semuanya melaporkan pada kami terkait kesiapan itu. Semuanya harus bisa melakukan adaptasi kebiasaan baru. Kami tidak melarang pelaku wisata bergerak, tapi kalau tidak menerapkan protokol kesehatan dan diperingatkan tidak bisa, pasti kami tutup," tegasnya.

Load More