Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 24 Desember 2020 | 08:20 WIB
JK bersama rombongan menggunakan 3 helikopter militer jenis MI 36 terbang menuju Istana Haram Sarai Kabul, Afghanistan, Rabu (23/12/2020) / [Foto: Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Berkunjung ke Afganistan, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mandapat curhatan dari para ulama dan Menteri Agama Afganistan. Mereka meminta Indonesia bisa mefasilitasi dialog dengan Taliban

Afganistan ingin mengakhiri konflik kekerasan yang semakin meningkat di negara tersebut. Pemerintah Afghanistan ingin dialog tersebut dilakukan di Jakarta.

Hal itu disampaikan Menteri Agama dan Haji Republik Islam Afghanistan Mohammad Qasim Halimi saat berdialog dengan JK di Istana Presiden Afganistan Char Chinar Palace Kabul, Rabu 23 Desember 2020.

“Kita ingin Pak JK dan ulama Indonesia memfasilitasi dialog ulama Afghanistan dan ulama Taliban untuk mengakhiri konflik,” ujarnya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Plasma Convalescent Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19

Jusuf Kalla dikawal sejumlah pasukan bersenjata saat tiba di Bandara Afghanistan, Rabu 23 Desember 2020 / [Foto: Istimewa]

Qasim menyebutkan konflik tersebut terjadi akibat adanya perbedaan antara faksi faksi di Afghanistan dalam hal mencari model pemerintahan Islam yang cocok bagi negara islam berpenduduk 32 juta jiwa tersebut.

Untuk itu Qasim menyatakan pihaknya ingin segera mengakhiri tindak kekerasan dan saling bunuh antar warganya. Dikarenakan adanya perbedaan pendapat.

“Konflik di Afghanistan akibat adanya perbedaan mengenai model pemerintahan Islam mana yang cocok bagi negara kami. Untuk itu kami ingin semua itu diakhiri, dan kami ingin mendiskusikan untuk segera menentukan bentuk pemerintahan yang cocok,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menyatakan komitmennya untuk terus mengajak pihak-pihak yang berkonflik di Afghanistan untuk terus berunding. Mengakhiri kekerasan di negara tersebut.

JK juga akan mengajak ulama-ulama di Indonesia untuk membujuk Taliban agar mau berdialog dengan Pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Jusuf Kalla Cerita Perjalanan di Arab Saudi ke Wapres Ma'ruf Amin

JK juga menyatakan akan segera berkoordinasi dengan MUI mengenai ajakan tersebut, dan melapor ke Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi.

“Mengundang pihak yang berkonflik untuk berdialog di Jakarta itu salah satu opsi. Kita akan mengundang melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saya juga akan segera melaporkan ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk berkoordinasi bagaimana pun program perdamaian ini adalah gagasan dari Pemerintah RI,” jelas JK.

Jusuf Kalla berdialog dengan Pemerintah Afghanistan terkait konflik di negara tersebut, Rabu 23 Desember 2020 / [Foto: Tim Media JK]

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Afghanistan Arief Rachman mengatakan, kedatangan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Indonesia Jusuf Kalla ke Kabul sangat dinantikan pihak otoritas Afghanistan.

Untuk dapat memberikan solusi bagi perdamaian di negara Islam yang telah lama berkonflik tersebut.

Menurut Arief, pemerintah Afghanistan juga menyambut baik kehadiran JK dalam kunjungannya tersebut. Pihak Afghanistan percaya bahwa Indonesia bisa menjadi juru damai bagi konflik yang terjadi di negara tersebut.

Indonesia dan Afghanistan akan melakukan pendekatan agama dalam penyelesaian konflik dan perdamaian di tengah konflik, dengan melibatkan para ulama dalam menyebarkan ajaran Islam wasathiyah.

"Pihak Afghanistan sangat welcome ke Pak JK dan semoga pelibatan ulama untuk perdamaian dapat menghadirkan damai di Afghanistan," ujar Arief.

Kunjungan JK ke Afghanistan dalam rangka memenuhi undangan dari Pemerintah Afganistan untuk mencari jalan keluar terkait konflik dan kekerasan yang kerap melanda negaranya.

Turut ikut bersama JK dalam rombongan tersebut antara lain Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, KH. Muhyiddin Junaidi, Komisi Hubungan Internasional MUI Pusat Sudarnoto Abdul Hakim, Komisi Pemberdayaan Perempuan MUI Pusat Murniati Mukhlisin, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PMI Prof. DR. Hamid Awaluddin, Komite Operasi Kemanusiaan PMI Husain Abdullah, dan Solihin Kalla yang merupakan perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri.

Load More